[3] Mariska Ramadhani

67 17 8
                                    

Mariska Ramadhani, gadis manis yang berusia 17th wajahnya cantik, rambut panjang berkilau, tinggi yang cukup dan body yang lurus tapi aneh nya banyak sekali yang menginginkan tubuh seperti dia, dan yang pastinya si Mariska ini jomblo.
Mempunyai motto hidup dream big, work hard, succes, stay humble. Tapi kenyataannya main hp, halu, tiduran,golar goler, rebahan, rebahan lagi, rebahan teroooossssss.

Namun, tanpa disangka dia mempunyai perasaan yang rapuh, menyimpan perasaan sakit hati, mencintai dalam diam dan tidak ada seseorang yang tau kecuali dirinya sendiri. Dia suka sepi dan menyendiri, karena menurutnya itu sebuah ketenangan
Tetapi kalau bersama dua temannya--Billa dan Laurin, dia seperti orang gila, bobrok dan retjehh!

Mariska dirumah selalu merasa sepi. Tidak punya adek ataupun kakak. Ibu nya selalu berjaga ditoko, bapaknya pergi ke sawah. Tidak ada waktu untuk di rumah.
Si Mariska ini Jika diajak keluar rumah kalau bukan bersama kedua sahabatnya dia tidak mau. Malas bergaul. Malas keluar rumah. Sebut saja dia Manusia nolep.

"Sayang kamu kenapa?tanya Bu Marni -Ibu Mariska

"Buk, Mar pengen adik. Mar kalau dirumah selalu merasa kesepian, bapak kadang kesawah dan ibu di toko trs Mar dirumah sendirian." jawab lesu mariska

"Sayang," panggil Bu Marni sambil mendekati anaknya dan menatap dengan serius. "Kamu kira buat adek tuh gampang? Butuh proses,  kamu kira minta adek kaya minta nasi goreng? Aneh-aneh aja kamu tuh."

"BAPAK MINTA ADEK! MAR GA MAU DIRUMAH SENDIRIAN HUAA" teriak Mariska

Yadi -bapak dari Mariska yang berada didapur mendengar suara anak semata  wayangnya langsung menemui didepan tv.

"Apaan sih anak bapak yang manis ini, mau minta adek? Kenapa? Nanti kan enak perhatian dan kasih sayangnya Bapak sama Ibu cuma ke kamu. Kita udah senang punya anak seperti kamu. Kalau kamu kesepian ajak aja kedua sahabatmu yang somplak itu,"ucap Pak Yadi

"Tapi kan kalian tidak bisa meluangkan waktu untuk anakmu yang manis,cantik,cute ini,"ucap Mariska sambil mengangkat tangannya lalu ditempelkan dikedua pipinya.

"Besok besok kita akan berusaha meluangkan waktu untuk kamu ya sayang,"ucap Bu Marni sambil memeluk Mariska yang disusul oleh Pak Yadi. Jadilah BERPELUKAN~

"Yaudah bapak mau pergi kesawah dulu ya sayang. Kamu jaga rumah kalau kamu bosan ikut ibu jaga toko aja." tawar Pak Yadi

Daripada gabut dirumah mending ditoko aja, mayan bisa makan jajan gratis + liat cogan lewat mhehehe. Batin Mariska

Akhirnya Mariska menyetujui tawaran bapaknya untuk ikut ibunya jaga toko. Toko aja dijagain apalagi kamu awowkwk.

☁☁☁

Saat ditoko Mariska tidak banyak gerak, ngoceh, ataupun banyak gaya. Dia duduk dipojokan sambil memakan jajan yang ada. Hobi makan, cita cita body goals, realita cungkring.

Melihat anaknya yang hanya asik makan, bu marni dibuat geram akhirnya Bu Marni punya ide untuk memberi pekerjaan kepada anaknya itu.

"Enak ya makan jajan gratis. SONO NYAPU HALAMAN DEPAN! makan aja terossss nyampe mampos."

"Dasar emak gue! Ga bisa liat anaknya seneng dikit." Gumam mariska. "Eheheh iya bu ini mau ambil sapu." kikuk Mariska

Akhirnya Mariska menyapu halaman depan toko nya. Karena gabut Mariska pun bernyanyi.

"KERJA LEMBUR BAGAI QUDA, SAMPAI LUPA ORANG TUA" sambil mengangkat sapu dan dimainkan seolah-olah membawa gitar. "OH HATI TERASA DURHAKA TONGPO TONGPO TONGPO O O AAAAISYAH JATUH CINTA AAAA- "

Plaaaakkkkk

Bu Marni menabok pantat si Mariska, karena geram disuruh menyapu malah nyanyi teriak tidak jelas

"Dasar anak kurang ajar! Disuruh nyapu malah teriak-teriak ga jelas dan apa itu sapu dijadiin gitar ya ampun anak siapa sih. Dasar anak somplak!"ucap Bu Marni sambil memegangi kepalanya, karena pusing melihat tingkah keabsurd an anaknya.

"Biar ga bosen buk. Oiya kan tadi ibu tanya anak siapa. Mariska anaknya Bu Marni cantik yang proses pembuatannya dibantu oleh Bapak Yadi,"ucap Mariska yang dibuat buat alay.

"Hmm..ibu tinggal kedalem ya. Nyapu yang bener jangan teriak-teriak!" bersamaan dengan itu Bu Marni meninggalkan Mariska sendirian.

Dirasa sudah ditinggalkan oleh ibunya, Mariska melanjutkan nyapu dan aksi nyanyi nya. Namun kali ini bukan teriak-teriak tetapi dengan suara manja nya.

"Emang lagi manjah, lagi pengen dimanjah pengen berduaan dengan dirimu Iqbual." sambil berjoget ria, pantat nya yang digoyang-goyangkan kebelakang seperti goyang itik.

Saat sedang asik goyang itik tiba tiba dari belakang terdengar deheman dari suara bariton yang cukup keras. Seketika membuat mariska berhenti bernyanyi.

EKHEM

Malu. Itulah yang dialami Mariska saat ini. Bagaimana tidak dibelakangnya ada seseorang yang dia kenal, yang dia rindukan selama 4 tahun belakangan ini. Dia adalah Zero Aditama pria tampan yang berambut lurus tegas, hidung yang mancung, serta bertubuh tinggi.

Karena tidak kuasa menahan malu Mariska pun segera berlari kedalam toko dan sapunya yang dia buang sembarangan. Saat sudah masuk Mariska bergegas menemui ibu nya yang sedang menulis nota belanjaan.

"Buk didepan ada pembeli, ibu aja yang nyamperin Mar malu tadi ketahuan joget ga jelas, lagi pula itu temen yang pernah ekhem ekhem."

"Ekhem-ekhem apaan! Udah sana kamu aja yang layanin ibu lagi sibuk nulis nota belanjaan." tolak Bu Marni

Dengan terpaksa Mariska pun menyetujui perkataan ibu nya itu. Perasaan yang campur aduk dan berbagai pertanyaan yang dipikirkan Mar saat ini. Kapan dia kembali? Kenapa kembali? Kemana saja ? Kenapa? Kenapa?

Kini pandangan Mariska pun mengarah kepada Zero yang sejak tadi memandangi Mariska tetapi buru buru mariska memalingkan wajahnya. Sehingga Zero berdeham pelan agar suasana diantara keduanya tidak sunyi, namun masih canggung saja rasanya apalagi Mariska tidak kunjung menggubis.

Karena suasana masih terasa canggung akhirnya Mariska mencoba mengeluarkan suara untuk bertanya. Untuk busa basi dari penjual dan pembeli lah.

"Mau beli apa?" tanya Mariska

"Rokok satu bungkus."

"Nih. Dua belas ribu."

"Makasih."

Saat Zero membalikan badan dan melangkah untuk pulang. Tiba-tiba Mariska memanggil dan mencoba memberhentikan langkah Zero.

"Zero." panggil Mariska

"Hmm." sahut Zero yang enggan melihat Mariska

"Kemana saja lu dari beberapa tahun ini. Apa kabar lu sekarang?"

"Ga penting buat lo." ucap Zero dan bergegas meninggalkan toko Mariska

"Ga penting ya." beo Mariska dan mencoba untung tersenyum. Lebih tepatnya senyum terpaksa.

lu kembali dan hati ini terluka kembali zer.

Kalau kalian mikir si Mariska sama si Zero tadi melakukan ekhem ekhem yang melecehkan seksual kalian salah besarr.
Hayukk tebak mereka kenapaa?

Yeeyyy akhirnya up jugaa
Gimana gaes?
Jangan lupa tinggal kan jejak
Vote, komen, kritik, dan sarannya juga yaa*
Maaciiw❤️❤️

Kembara Kembar MOBALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang