Chapter 2 (Rahwana Kecil)

17 2 0
                                    

Pada hari selasa tepat pada jam 02:00 wita rahwana dilahirkan, diruang sempit, Ayah Rahwana yang sangat senang dengan anak ke duanya itu, setelah anak pertamanya meninggal karena keguguran beberapa tahun silam.

Setelah 10 tahun tidak menangis, pada hari itu Ayah Rahwana menangis, bukan karena bahagia tapi jujur karena anaknya telah  lahir, tapi karena harus membayar biaya kelahiran Rahwana yang menghabiskan tabungan ayahnya pada saat itu, tabungan yang sudah ditabung dari awal menikahi Ibu Rahwana hingga saat Rahwana lahir.

Rahwana tumbuh menjadi anak yang sehat, meski pekerjaan Ayahnya yang sangat sederhana, yaitu hanya menjual ubi yang ditanam orang lain.

Benar Rahwana memberikan hal yang paling berharga bagi Ibu dan Ayahnya yaitu "Waktu", kata seorang pujangga:

"Hadiah paling berharga adalah waktumu, karena jika kau memberikannya, kau tidak akan bisa mendapatkannya kembali"

Rahwana tidak memiliki teman, karena wajahnya yang nampak membosankan, yang rahwana miliki hanyalah seorang adik bernama Theia, Theia berumur 4 tahun pada saat itu Rahwana berumur 14 tahun, andai Theia sudah mempunya berbandingan laki-laki pastilah kakaknya pada saat itu dijauhinya.

Rahwana kecil tidak ada cerita spesial yang menggambarkan rahwana kecil karena kehidupan yang biasa-biasa saja, dan tidak terjadi apa-apa juga.

👴Ayah🧑Rahwana👩‍🦳Ibu👧Theia

MATI LEBIH BAIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang