Obanai berdiri di dekat jendela kelas Mitsuri sambil merunduk bermain game offline di ponsel. Kelasnya memang sudah selesai duluan. Tidak dengan Mitsuri.
Mereka memang selalu datang dan pulang sekolah bersama sejak hari di mana Obanai meminta maaf dan mereka membuat perjanjian. Jadi menunggu di depan kelas Mitsuri sudah bukan hal baru. Tapi yang jadi masalah kali ini, Mitsuri lupa bilang kalau dia akan ada latihan dengan tim cheers hari ini. Jadi dia akan pulang lebih sore.
Pak Daikoku dengan wajah garangnya itu sudah siap untuk menyuruh ketua kelas memimpin doa pulang. Sudah terlambat kalau Mitsuri bilang sekarang. Dia belum bisa menyalakan ponsel.
Pasrah. Cuma itu jawabannya.
Mitsuri keluar kelas setelah doa pulang. Wajahnya tertunduk lesu, tidak enak pada Obanai, serta takut dimarahi juga di sisi lain.
Bagi Obanai, tidak sulit menemukan wajah murung itu di tengah ramai kerumunan kelas X-2. Surai merah muda kehijauan yang terkepang itu, mata emeraldnya juga cantik.
"Kenapa sedih begitu mukanya?"
Mitsuri mendongak saat Obanai menaikkan dagunya. "Gue ada latihan cheers hari ini, Nai."
"Hm. Terus?"
"Lo... pulang duluan aja."
"Kok gitu?"
"Ya kan lama, Nai. Ini latihan buat lomba, bukan kegiatan reguler."
Obanai menatap Mitsuri sejenak. Menyadari ada kerutan di dahi Mitsuri, menandakan rasa tidak enak. Cowok itu pun melepas dagu Mitsuri dan menurunkan tangannya, kemudian berbalik.
"Gak masalah. Gue tungguin." kata Obanai beranjak pergi.
Mitsuri terdiam sesaat, tidak mengerti. Kalau memang mau nungguin, kok pergi? Emang mau nunggu di mana, coba.
"Nai, mau ke mana?" tanya Mitsuri.
Obanai berhenti melangkah, lalu menoleh. "Lo harus ganti, kan?"
Mitsuri diam berpikir, lalu menyengir lebar. "Oh iya. Ya udah, gue ambil seragam dulu di ruang ekskul."
Obanai mendengus pendek. Mitsuri berjalan dengan langkah ringan ke arah berlawanan. Kalau sudah pakai kostum begini, sudah pasti latihan kali ini lebih serius dan lebih lama dari latihan sebelumnya.
Sialnya, hari ini bertepatan dengan latihan ekskul basket. Obanai tidak bisa membiarkan Reiner dengan segala modusnya itu akan mengantar pulang Mitsuri. Enak aja.
- ⚘ -
"Maaf, Nai."
Obanai tidak langsung menjawab. "Udah dibilang, gak usah minta maaf terus." ucapnya menghela napas pendek.
Tapi Mitsuri malah semakin ciut, takut Obanai menyembunyikan marah dalam hati. "Ya kan kita pulang kesorean gara-gara gue."
Obanai mendengus pendek. Ini sudah ketujuh kalinya Mitsuri meminta maaf dengan alasan dan kalimat yang sama. Membuat Obanai semakin lama semakin malas merespons.
"Gue yang minta maaf. Gak berani ngebut kalo bawa elo—"
"Kok minta maaf sih—"
"Nah, gak enak dengernya, kan? Makanya, diem."
Mitsuri merapatkan bibir diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Boy | Obamitsu✔️
FanficKalau ditanya siapa pasangan paling couple goals di sekolah, para siswa SMAN 1 Isekai kompak menjawab Obanai dan Mitsuri. Semua orang tahu, hubungan keduanya memang kadang bikin orang lain iri. Wajah tampan dan sorot mata dingin Obanai itu telah dim...