Chapter 16: Chocolate

770 139 50
                                    

"Gue udah putusin."

Uzui yang tadinya berniat ingin sok sibuk sampai perjalanan pulang pun mulai melirik, menaruh sedikit atensi pada Obanai yang nampaknya serius kali ini. "Siapa?"

"Yang nanya," dengus Obanai.

"Siapa yang lo putusin?" kata Uzui.

"Ck, bukan itu." Obanai meneguk saliva, lalu berdeham pelan. "Ini soal temen lo,"

"Oh ya?" Uzui mengangkat satu alis. "Apa?"

Obanai berdeham. Cowok itu duduk menegak sambil menutupi bagian bawah wajahnya yang memerah. "Buat gue, ya..."

"Ha?"

"Buat... gue."

Uzui mengulum bibir ke dalam, tidak kuasa menahan tawa. Wajah merah Obanai sangat lucu. Apalagi cara bicaranya yang sangat pelan. Sialan, ini puncak komedi pagi hari bagi Uzui.

"Hah? Apa? Gak denger gue," goda Uzui mendekat.

"Buat gue, anjir." ulang Obanai menutupi bagian pipinya. "Kampret lo."

Ledakan tawa Uzui terdengar saat itu. Rengoku sampai kaget, orang tua yang ada di barisan depan sampai menoleh ke belakang. Obanai makin malu sendiri. Kelakuan Uzui benar-benar, minta dibanting.

"Buktiin lah, babi. Enak aja lo," umpat Uzui mengangkat ponselnya lagi, membangun jarak dengan Obanai. "Temen gue itu. Dia yang lo PHPin, gue yang banting lo."

"Enggak lah," kelak Obanai membuang muka.

"Kita liat aja. Nyali lo sebesar apa." 

Uzui merunduk dan menyandar pada kaca. Membuat jaraknya dengan Obanai semakin jelas. Obanai pun diam membuang pandangan. PHP, ya? Yang dilakukan Chitoge dengan menjadikan Obanai pelampiasan, itu juga termasuk PHP, kan.

Mungkin, cukup Obanai saja yang harus merasakan pedihnya berandai- andai tanpa jawaban. Mitsuri tidak bersalah, dia pantas mendapatkan sebuah jawaban jelas sebagai akhir cerita.

Bukankah seharusnya begitu?

Tapi, Obanai tidak tahu apa yang harus dia katakan. 'Gue suka sama lo', 'Lo mau jadi pacar gue gak?', 'Gue kasih lo jawaban biar nggak nunggu lagi', ah tunggu. Kenapa semua itu terasa menggelikan? Sial, Obanai belum pernah nembak cewek.

Kalau Obanai bilang 'gue suka sama lo', gimana kalau Mitsuri pergi? Kayak Chitoge. Ah, tapi kan Uzui sendiri sudah bilang kalau Mitsuri suka padanya.

Tapi, ah sialan. Luka itu ternyata masih jelas sekali.

Bukan tak mungkin kalau Mitsuri pergi.


- ⚘ -


"Mit, bangun dulu. Gak laper apa?"

Mitsuri mengerjapkan matanya saat Shinobu menepuk bahunya. Gadis itu perlahan menengok ke bawah, lalu mendapati bus sedang berhenti di rest area. "Enggak, deh."

"Ya tapi temenin gue ke kamar mandi." kata Shinobu. "Abis itu cari chiki deh, gue beliin."

"Sip." Mitsuri langsung melipat selimutnya. Membuat Shinobu hampir saja jengah. Kalau sudah soal camilan selalu nomor satu. "Gas lah, ayo cari makan."

"Ke toilet dulu, bego." Shinobu menoyor Mitsuri.

Mereka berdua berjalan turun dari bus. Mitsuri pun menunggu Shinobu di luar. Tak jauh darinya, Obanai keluar dari minimarket sendirian. Ada banyak jajan di tangannya, termasuk cokelat beng-beng.

That Boy | Obamitsu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang