07 || SIAL

314 38 22
                                    

UPDATE  HMMM😂😂😂
BTW, MAKASIH BUAT KALIAN PARA READERS YANG MASIH SETIA BUAT BACA CERITA INI😭
TERHURA AKU TUHH #alay
😂😂😂

LANGSUNG AJA DEHH
HAPPY READING GUYSS
____________________________________


07. SIAL
______

_MR. CAVATO'S MANSION_

SEPRTI BIASA, pria yang kerap dipanggil Mr. Cavato itu tengah bersiap untuk berangkat ke kantornya. Setelan Jas, kemeja dan celana kain hitam turut menjadi penunjang penampilannya.

Dirinya tengah mematut diri dicermin besar dihadapannya. Tangannya fokus memasang jam mahal dipergelangan tangan kirinya.

Setelah siap, dirinya bergegas meraih ponsel dan tas kerjanya. Berlalu kemudian menuju ruang makan di lantai satu Mansionnya.

"Morning! Mr. Cavato." Sapa seorang wanita paruh baya yang dinobatkan menjadi kepala pelayan oleh sang Mr. Cavato di Mansionnya.

"Morning! Bibi." Balas pria tampan itu.

"Kau akan berangkat ke kantor sendiri?" Tanya wanita paruh baya itu, yang kerap dipanggil Bibi Melda.

"Hmm. Ricky sedang ku tugaskan untuk ke Swedia mengurus masala dikantor cabang sana." Jawab sang Mr. Cavato.

"Baiklah! Lanjutkan sarapan mu. Bibi akan melanjutkan pekerjaan yang belum selesai." Sahut Bibi Melda dan diangguki oleh pria tampan berdarah Indonesia itu.

Mr. Cavato alias Dandi—pun melanjutkan menyantap sarapannya.

Tangan kanannya sibuk memegang selembar roti dengan selai coklat kesukaannya, dan tangan kiri serta matanya fokus pada layar ponsel yang menampilkan informasi.

Entah informasi apa.

Selesai menyantap sarapannya, Dandi bergegas menuju pintu Mansion dan menunggu sang sopir sekaligus bodyguard dan mobilnya.

Akhirnya, sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapannya, dengan sigap sang bodyguard sekaligus sopir itu membukakan pintu mobil untuk majikan tampannya.

Mobil pun bergegas meninggalkan bangunan Mansion menuju kantor pusat milik Tuannya.

_______________•~o0o~•_______________


'Morning! Mr. Cavato!'

Sambutan dan sapaan itu turut menyapa gendang telinga Dandi. Dan tentu, Dandi yang memang dikenal dengan sikap tegas dan dinginnya jika dikantor, hanya menganggukan kepalanya sebagai respon.

Berlanjut menuju lift pribadi, Dandi lekas menekan tombol lift agar sampai ke ruangannya.

Sampai dilantai ruangannya, Dandi berlanjut menuju ruangannya berada. Sebelum masuk ke ruangannya, Dandi disambut dengan sekretaris cantiknya.

"Pagi! Mr!" Sapa sang sekretaris yaitu Fifi. Wanita itu membungkukkan badannya sebagai tanda hormat pada sang bos.

Dandi sendiri hanya melirik lewat ujung matanya dan menganggukan kepalanya malas.

"Siapkan jadwalku hari ini!" Titah Dandi, sebelum benar-benar ditelan pintu ruangannya.

Huft.

Dandi menghela nafas nya lemah. Rasanya, dirinya sangat lelah dengan pekerjaan yang tiada hentinya.

Jangankan berhenti, berkurang saja rasanya tidak pernah. Berkuranh tidak, menumpuk iya. Dan itu membuat batin dan fisiknya lelah.

Dandi's Life [DI BERHENTIKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang