Kalau bicara tentang rasa yang berusaha dihilangkan, mungkin Seungmin adalah orang terpayah, menurutnya.
Begitu banyak opsi untuk dipilih, tapi bodohnya dia tetap paksa hatinya berjuang untuk satu laki-laki kelewat populer yang selalu benci eksistensinya.
Seungmin juga benci, tapi lebih benci fakta kalau dia gak bisa lepas dari Hwang Hyunjin.
Teman-temannya kelewat capek peringatkan dia, paksa Seungmin berhenti jadi orang bodoh yang terus-menerus kejar Hyunjin.
Hyunjin jahat, kata mereka. Ketus dan dingin cuma ke Seungmin karna laki-laki manis itu kelewat mengganggu, kata Hyunjin.
Hyunjin kasar cuma ke dia, perlakukan Seungmin layaknya bukan sesuatu yang pantas untuk dihargai.
Dan yang Seungmin lakukan cuma berusaha lupakan kalimat ketus laki-laki Hwang itu lalu kembali ke dirinya yang ceria, yang berjuang untuk sekali aja dilihat oleh Hyunjin.
Tapi ternyata rasanya pun gak mampu bertahan, Seungmin mulai temukan sisi dirinya yang muak dan kerap tertawai tingkah bodohnya.
Terlalu banyak air mata dibanding kebahagiaan yang dibawa Hyunjin.
Pun Seungmin mulai jenuh dengan rutinitas; berjuang, ditolak, menangis dan berjuang lagi keesokan harinya.
Maka dia pilih opsi tersulit, paksa dirinya untuk pelan-pelan menjauh, kikis jarak dan kurangi frekuensi pertemuan. Biarkan rasanya perlahan pudar sampai benar-benar hilang.
Karna Seungmin sadar, Hwang Hyunjin memang gak pantas untuk perjuangannya.
Hwang Hyunjin
"Teruntuk Kak Hyunjin, kali ini saya benar-benar akan berhenti. Gak perlu diusir lagi karna saya akan pergi sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐦𝐚𝐝𝐨𝐧𝐠𝐤𝐚 - seungjin (✓)
Fanfiction+ 2min. Ketika berjuang tak diinginkan lagi, maka lepas adalah pilihan terbaik. Kim Seungmin akhirnya temukan dirinya harus melangkah menjauh dari Hyunjin. ©hyun-baby