dua

1K 209 29
                                    


Seungmin tatap sekali lagi, pastikan apa yang dia liat bukan halusinasi.

Dan itu benar nyata, Hyunjin disana, berdiri dikoridor dengan Jisung didepannya.

Mereka lagi obrolin sesuatu yang tampak asik, karna demi apapun Seungmin bisa liat kalau mereka ketawa-tawa.

Hyunjin gak pernah begitu, Jisung pun sama.

Tapi apa yang ada didepan Seungmin sekarang cukup buat dia sakit hati, lagi. Karna dua orang yang dia sayangi mungkin udah saling sayang juga dengan cara yang berbeda.

Seungmin pilih alihkan tatapannya, seengaknya biar gak makin sedih dengan apa yang terjadi barusan.

Mungkin pada akhirnya memang bukan dia, mungkin Seungmin harus pelan-pelan terima fakta kalau Hyunjin gak pernah taruh rasa spesial ke perjuangannya selama ini.

Seakan gak ada pekerjaan lain yang bisa dia lakuin, dan kalau Jisung memang lebih pantas untuk Hyunjin, maka dia akan relakan.

Dia harus belajar ikhlas karna dia udah kalah telak sejak awal.

Seungmin gak akan marah, karna seperti kata Jisung, perasaan emang sialan karna gak bisa diatur. Dan entah kenapa, mungkin karna itu Jisung, Seungmin jadi gak mau mempermasalahkan.

Meski jujur dalam hati dia hancur, dan air mata juga udah numpuk dan siap meluncur.

Meski jujur dalam hati dia hancur, dan air mata juga udah numpuk dan siap meluncur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernah terpikir dalam benak Seungmin untuk sekali aja gak peduli sama Hyunjin. Tapi hal itu cuma wacana belaka, gak pernah ada realisasi sampai jadi bualan semata.

Tapi hari ini, untuk pertama kalinya selama nobatkan diri sebagai penggemar Hwang Hyunjin──dia gak datang ke pertandingan futsal Kakak kelasnya itu.

Seungmin gak sibuk, dia cuma merasa cukup dengan hari-hari yang lalu.

Bosan dengan air mata sendiri juga takut rasa cintanya gak siap kalau-kalau nanti Hyunjin dan Jisung beneran jadian.

Seungmin harus persiapkan diri secepat mungkin, karna pasti akan canggung nantinya antara dia dan Jisung.

Gimanapun Seungmin sayang dia, dan kalau Hyunjin juga bisa bikin sahabatnya bahagia, maka Seungmin akan sangat siap untuk merelakan.

Itu bukan haknya, pun Hyunjin juga bukan miliknya.

Jisung pantas bahagia dengan siapa aja, termasuk bersama Hyunjin. Dan Seungmin harus berusaha hilangkan rasanya karna tau suatu hari hal ini akan terjadi.









"Bengong?" Tanya Jeongin heran begitu duduk didepan Seungmin, tatap lelaki bermata bulat itu dengan intens sebelum akhirnya cekikikan geli.

"Mikirin apa?"

Seungmin menoleh, menggeleng dua kali kemudian tenggelamkan kepala dimeja belajar. "Lu kok bisa disini?"

"Masih kangen."

𝐦𝐚𝐝𝐨𝐧𝐠𝐤𝐚 - seungjin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang