sembilan

1K 178 35
                                    

"Kenapa Kak Minho liatin aku gitu?" Tanya Seungmin heran waktu Minho gak kunjung lepas pandangannya.

Minho geleng kecil, bawa telapak tangannya raih jemari Seungmin lalu digenggam erat penuh sayang.

"Seung, aku tau aku sibuk banget ngurusin OSIS sampe kadang gak punya waktu. Tapi aku harap kamu gak berpaling ke cowo lain, apalagi ke cowo yang pernah kamu kejar-kejar. Please Seung, kasi aku kesempatan buat perjuangin kamu."

Minho takut pada Hyunjin, pada pengaruhnya ke lelaki yang kini berdiri didepannya.

Minho takut Hyunjin akan rebut Seungmin, pikiran tentang itu terus hantui Minho sejak hari dimana dia temukan rahasia sahabatnya yang dia sembunyikan selama ini. Karna jujur, Minho gak mau hal itu sampai terjadi.

Seungmin adalah jatuh cinta pertamanya, dia gak mau kehilangan bahkan ketika perjuangannya belum ada apa-apanya.



"Kak...."

"Maafin aku, Seung."

"Denger ya, selama Kak Minho tetap sama aku, aku juga bakal tetap sama Kakak. Berjuang bareng-bareng kan?"

"Janji ya?" Pinta Minho dengan sorot penuh harap, lalu munculkan senyum cerahnya begitu Seungmin anggukin kepala.




Bagi Seungmin, gak salah untuk pilih Minho. Karna kembali kejar Hyunjin sama aja dengan kembali pertaruhkan harga dirinya.

Seungmin gak mau sia-siakan Minho demi Hyunjin yang gak jelas maunya apa. Biarin begini aja, mungkin Hyunjin memang bukan takdirnya.

Minho orang baik, Seungmin gak mau sakiti hatinya meski dia sendiri belum benar-benar jatuh ke cowo itu.

Seungmin yakin suatu hari pasti ada masa dimana cuma ada Minho dihatinya, dan dia juga akan berusaha untuk itu.

Seungmin yakin suatu hari pasti ada masa dimana cuma ada Minho dihatinya, dan dia juga akan berusaha untuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Hyunjin?" Sapa Seungmin kelewat canggung, gak jauh beda sama Hyunjin yang kini elus tengkuknya pelan.

Dia kesal, kenapa harus ketemu Seungmin diruang OSIS waktu jam istirahat?

"Lu ngapain?" Tanya yang lebih tua, nadanya agak dingin buat Seungmin kembali teringat dirinya yang dulu.

Tapi senyumnya terbit dengan spontan, mungkin karna terlalu terbiasa jadi rasa sakit itu seakan udah gak ada.

"Nunggu Kak Minho, dia belum makan siang jadi aku bawain makan."

Lalu tawa kering Hyunjin isi ruang sepi itu beberapa detik, sebelum akhirnya lontarkan kalimat yang setelahnya dia sesali.

"Kenapa dulu gak pernah sebaik itu ke gue?"

"Aku baik kok, bahkan kelewat baik untuk orang kayak Kakak. Mungkin Kak Hyunjin gak pernah peduli tapi makanan dari aku selalu ada diloker Kakak dulu." Ucap Seungmin, tekankan kata dulu sebagai tembok pembatas untuk Hyunjin.

𝐦𝐚𝐝𝐨𝐧𝐠𝐤𝐚 - seungjin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang