kenapa?

32 13 17
                                    

Jangan tahu ceritaku! Aku tak mau kamu merasa kasian padaku, biarkan aku menanggungnya sendiri....

Tiffanie Anastasya_

***

Hembusan angin menerpa mengenai wajah Fani, ia sekarang sedang berada di taman dekat rumahnya. Dan menatap kosong kedepan.

Pikirannya melayang kemana-mana, ia ingin pulang kerumahnya namun ia tahu bahwa pulang kerumah pun tak akan membuatnya lega. Karena rumahnya selalu kosong seperti tak terisi, karena kedua orangtuanya sibuk berkerja.

Dan tak ada yang bisa menjadi pendengar terbaik untuk Fani, Fani bisa saja bercerita kepada Dara, namun ia tak mau membebani Dara. Maka dari itu Fani menyimpan ceritanya sendiri.

"Gue emang ga pantas untuk di cintai, namun gue harap cukup hargain perasaan gue," gumam Fani.

"Masih mikirin Dio?" Tanya seseorang dari arah belakang.

Fani melirik kebelakang dan mendapati Fael tengah bersender pada pohon. Ngerti kan yah☺️

Fani ingin pergi namun tangannya di tahan oleh Fael. Dan menariknya agar duduk kembali.

"Duduk!" Titah Fael.

Fani hanya memutarkan bola matanya malas, dan kembali duduk.

"Fani," panggil Fael.

Fani hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap kedepan.

Fael yang geram akan tingkah Fani, langsung menangkup wajah Fani agar mau menatap wajahnya.

"Kalau di ajak ngomong jawab!" Geram Fael.

"Apa," jawab Fani.

"Kan gue pernah bilang jangan pikirin laki-laki brengsek itu," ucap Fael.

"Lo ga tau cerita gue diem aja deh," bentak Fani.

"Lo tinggal ceritain masalah lo apa susahnya sih." Fael melepaskan tangannya dari wajah Fani.

"Gue ga mau, biarin aja cerita gue hanya gue yang tau." Final Fani.

Fael yang kesal akan sikap Fani, ia bangkit dari duduknya dan berjalan pergi. Namun perkataan Fani membuatnya terdiam.

"Kalau lo masih aja inget kenangan bareng Thalia, lo sama aja kaya gue. Dan jangan lo nasehatin gue, karena lo juga sama belum bisa melupakan walau lo tau dia sebenarnya ga cinta sama lo." Perkataan Fani mampu buat Fael membeku ditempat.

"Thalia," lirih Fael.

"Kenapa lo buat gue inget lagi sama dia sih Fan," gumam Fael.

Fael duduk kembali di bangku taman, dan mulai memikirkan setiap perkataan Fani.

Memang benar Fael tak sanggup untuk melupakan setiap momentum kenangan bersama Thalia. Tapi ia juga sadar bahwa Lia sebenarnya tak mencintainya. Namun cinta Fael terlalu besar dibandingkan rasa sakit di hatinya.

"Gue emang bodoh kalau menyangkut cinta," ucap Fael.

"Arghhhhhh." Fael mengacak rambutnya frustasi.

Love Of A SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang