Aku bukan menyembunyikan ini semua darimu, Aku ingin bicara Hanya saja waktu yang tidak pernah ada Untuk membicarakan ini semua:).
~Rania emily.~Happy Reading❤
Jangan lupa Vote Komen!! Satu Vote berharga bagi author!!❤
"Ra,bangun ra" ucap Fanny seraya menghoyang goyangkan lengan Rania.
"Ra itu bu letta udah liat sini!! Ayo bangun!!" Ucap Fanny lagi namun Rania tetap saja tertidur tenang.
Tiba tiba Bu letta mendekati meja Fanny dan Rania.
Brakkk
Bu letta menggebrak meja Fanny dan Rania secara tiba-tiba dan membuat Rania terkejut.
"Huaaaaaaa Gempa gempa woyy cepet keluar kelas!!" Teriak Rania masih dalam keadaan terkejut dan mendapat tatapan tajam dari Bu letta.
"Eh, ibu apa kabar bu?" Tanya Rania polos.
"Apa kabar,Apa kabar! Kenapa kamu tidur pada jam pelajaran saya Rania?!!" Bentak bu letta.
"Saya ngantuk bu" Ucap Rania tanpa dosa.
"KELUAR KAMU DARI PELAJARAN SAYA!!" Teriak Bu letta tegas.
"Tapi__"
"Gak ada tapi tapian cepat keluar" Ucap Bu letta memotong ucapan Rania.
"Huhh"Rania menghela napas dan beranjak pergi.
"Ck! Apa salahnya coba tidur dikelas,Gue kan ngantuk! Dasar Bu letta gak ada ahklak!" Ucap Rania menghentak hentakan kaki nya ke lantai.
Tanpa Rania sadari Angkasa sedari tadi berada di belakangnya sambil terkekeh.
Rania berjalan menuju rooftop dan diikuti oleh angkasa di belakang Rania tanpa Rania ketahui.
Rania membuka pintu rooftop dan duduk di sebuah kursi panjang yang berada disitu.
"Ra?" Ucap Angkasa.
''Sejak kapan lo disitu?" Tanya Rania cuek.
"Kamu masih marah sama aku?''
"Gak B aja"
"Tapi_"
"Kalo lo kesini cuma mau ganggu gue,Lo pergi aja sana!" Ucap Rania sedikit membentak.
"Kamu kok ngomongnya lo-gue?"
"Masalah buat lo? Gak kan? Yaudah lo pegi sana"
"Ra,jangan gini dong"
"Apa?Jangan gini?Gini gimana?"
"Kamu lebih cuek sama aku"
"Oh,"
"Yaudah ra,aku pergi aku-" ucapan angkasa terhenti karna melihat Rania yang sudah jatuh pingsan.
"RA!!RA KAMU KENAPA" Ucap angkasa panik.
Tanpa berpikir panjang angkasa segera menggendong Rania secara brindal style (Author lupa nulisnya gimna☹). Angkasa menuruni tangga dengan raut wajah yang sangat jelas menunjukan ke khawatiran.
Banyak yang menatap angkasa dengan tatapan bertanya, Dan banyak teriakan yang tertuju pada mereka sepanjang koridor.
'Wah, kak Rania kenapa tuh?'
'Rania pasti pura pura tuh!'
'Rania sakit?'
'Kak Rania kok rebut kak Angkasa sih!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania Story[ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] (Dear kalian). [JANGAN JADI PEMBACA GELAP YA!:)HARGAIN KARYA AUTHOR DENGAN VOTE AND KOMEN!!]. Ini bukan cerita tentang seorang gadis yang di benci keluarganya, bukan juga cerita seorang gadis miskin yang menderita, ini bukan...