pernikahan Chan dan Seungmin di selenggarakan sangat mewah, banyak tamu yang menghadiri pernikahan ini. Senyum Chan sangat lebar,seungguh Chan begitu bahagia. Sedangkan Seungmin hanya senyum seadanya, karena dia benar-benar muak dengan pernikahan ini.
Resepsi sudah digelar satu jam yang lalu,sekarang dua pasangan suami istri ini berada di rumah megah Bangchan. Seungmin kagum, seungmin juga sudah berhenti bekerja di butik Minji karena paksaan Chan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah megah itu memiliki Maid banyak, jadi seungmin tidak akan kuwalahan membersihkan rumah sebesar stadion bola. Seungmin meminta ke Chan untuk tidur terpisah,awalnya Chan menolak tapi karena Seungmin yang mengancam akan bunuh diri jadi dengan berat hati Chan memberikan kamar sendiri untuk seungmin.
Mungkin ini kali kedua Chan dicampakan oleh orang yang dia cintai, pertama oleh Jihyo yang telah menikah dengan Daniel dan Sekarang Seungmin yang menolaknya.
Kamar Chan yang luas ini terisi keheningan dan ringisan sang pemilik kamar. Mata tajam Chan berair. Chan tidak kuat sungguh, dia hanya ingin bahagia sebelum dia pergi. Kenapa begitu sulit? kenapa seolah-olah dia yang jahat, dia mengakui jika dia jahat tapi kenapa tidak ada yang tau isi hatinya? Mungkin Chan akan pergi dengan perasaan kecewa.
"Aku tidak akan meminummu lagi, aku akan mempercepat kematianku" Chan Membuang botol obat itu ketempat sampah mengabaikan nyeri di dadanya serta darah yang keluar dai hidungnya.
.
.
.
.
.
"Aku menyesal menikahimu, seharusnya aku menikah dengan jisung bukkan denganmu. Hanya karena anak sialan itu aku harus menikahimu" Taatapan Rhino menajam saat melihat Minji yang terisak
"Kenapa kau menyalahkanku? kenapa kau tidak menyalahkan dirimu sendiri? kenapa seolah-olah aku yang menderita?" Minji membentak Rhino,dia hancur
"Berani-beraninya kau membentakku! seharusnya kau sadar diri, kau yang menyerahkan dirimu kepadaku" tatapan meremehkan Rhino membuat ulu hati Minji sakit
"Daddy Mommy" Anak berumur 2 tahun berlari kearah Rhino dan Minji
"yoh,thenapa mommy nangic?" Anak laki-laki itu mengusap pipi sang ibu
"cih, Kau bukan anakku" Rhino meninggalkan kamar itu
Minji serta anak itu saling berpelukkan dangan tangisan sang anak yang paling mendominasi. Sebegitu dosakah dia? padahal yang memaksanya melakukan itu adalah Rhino yang kalap karena Jisung akan menikah dengan Minho,kembarnnya.
Sontak Minji menggeleng,dia tidak mau anaknya menghentikan pengobatannya
"kalau jino pergi mommy juga ikut"
"Ndak boyeh,nanti daddy cendili" Jino mengerucut
"Daddymu tidak akan merasa sendiri, karena belahan hatinya yang asli akan tetap hidup hingga detik mommy dan kamu pergi dan akan bahagia bersamanya. Bahagia daddymu bukan kita melainkan Tante Jisung" Minji senyum getir
"tapi tante icung cudah punya om ino"
"iya, tapi daddymu masih mengharapkan tante jisung sayang" memabaringkan dirinya bersama Jino di ranjangnya
.
.
.
.
.
.
.
Seungmin merasa senang saat melihat ikan-ikan yang berenang di kolam ikan didepan rumah Chan, udara pagi ini menyejukkan hatinya. Dia mengabaikan Chan yang terlihat pucat, apa pedulinya? dia tidak peduli akan itu. Sekalipun Chan mati Seungmin tak peduli.
"ih lucunya" pekikan gemas Seungmin daat melihat anak ikan yang berenang kepermukaan dengan malu-malu
Pekikan gemas tadi di dengar oleh Chan, senyum terbit dibibir pucat itu. Binar mata Chan mulai meredup. Waktu yang diprediksi sang dokter harusnya 3 bulan kedepan tapi mungkin dia akan pergi bulan depan.
"tuan bang,obat anda" maid tertua memberikan obat yang ditemukan di tempat sampah kamar Chan
"Buang saja, aku tak membutuhkannya lagi" jawab Chan dengan senyummnya
"apa tuan sudah sembuh?" tanya maid itu
"Iya bulan depan aku akan sembuh bibi,jadi aku sudah tak perlukan itu lagi" jawab Chan,maid itu mengangguk dan meninggalkan Chan
"iya aku akan sembuh dan meninggalkan semuanya termasuk seungmin. Aku akan sembuh tanpa harus merasakan penyakit ini lebih lama" batin Chan
"Tuang bang, ada tuan Lee di depan" satpam memberi tau chan
"Lee? Minho?" tanya Chan heran
"Iya" jawab Satpam itu
Chan menghampiri Minho yang duduk di ruang tamu dengan istri dan anaknya.
"Wah pengantin baru pucat, apa malam panasnya menyenangkan?" goda Minho yang langsung mendapatkan cubitan kecil dari istrinya
"Haha,iya" tawa Chan
Minho yang pada dasarnya anak peka jadi dia mengetahui jika itu tawa palsu seorang BangChan.
"Gimana kalau kita liburan? Mumpung felix ngidam mau liburan" Jisung semangat
"boleh deh" jawab Chan
Minsung mengangguk, sedangkan Chan tersenyum tipis melihat Bahagianya keluarga Minho.
"Apa aku harus memberikannya kenang-kenangan? baby? ah iya nanti liburan aku akan memberikannya baby" batin Chan
Setidaknya jika dia pergi seungmin akan fokus dengan kehamilannya tanpa pedulikan dia. Dan dia akan pergi dengan tenang dan hidup di surga dengan Ayahnya.
Sebegitu terencana segalanya, mulai dari pernikahan,baby dan kematiannya, dia akan bahagia jika seungmin bisa senyum lepas setelah kepergiannya tanpa merasa jika dirinya sial menikah dengan Chan. Chan begitu mencintai seungmin,malah dia telah membuatkan satu cafe hanya untuk istrinya itu. Cafenya akan jadi 2 bulan kedepan setelah dia pergi hehe
.
.
.
.
.
.
Tbc
sedih tidak?
tidak? wah kagak sedih, ya udah nanti gue sedihin hahaha