Keesokan paginya Minho berniat ke lobby buat santai-santai nunggu yang lain. Eh tiba-tiba ada remaja yang nyamperin dia
"Om maaf aku mau nanya" remaja itu ngos-ngosan
"Iya nanya apa?"
"Om namanya Rhino kan?"
"Bukan,om namanya Minho"
"Tapi disini ada tulisan om Rhino"
"Rhino masih dikamarnya, ada apa?"
"Ini aku tadi nemuin tas ini di pantai terus sama Ponsel ini ditemuin temenku di pinggir jurang"
Minho membeku di tempatnya, jurang? Pikiran negatif Minho muncul. Dia tidak tau jika Semuanyakan seperti ini.
.
.
.
.
.
.
Chan muntah darah didalam kamar mandi, harapan hidupnya hilang. Semua hilang tidak tersisa sama sekali, dia akan pergi lebih awal.
"Ih lama banget sih! Gantian!" Seungmin menggedor-gedor pintu kamar mandi itu
Chan cepat-cepat membersihkan darah yang ada di wastafel, dirasa bersih dia mulai keluar dengan wajah yang datar.
Seungmin langsung masuk gitu aja,mengabaikan Chan yang menatapnya.
Bruk
Chan jatuh kekasur dengan mata terpejam erat dan senyum terukir indah.
14 menit kemudian
Seungmin keluar dari kamar mandi dengan penampilan segarnya. Dia mengernyitkan keningnya saat melihat posisi tidur Chan.
"Bangun"
Tak ada respon, seungmin tepuk berkali-kali. Tidak direspon oleh Chan, wajahnya pucat.
Dia cek nadi Chan.
"Lemah"
Panik seungmin panik. Dia berlari menuju luar kamar dan kebetulan ada Changbin yang perenggangan di depan pintu kamarnya
"Hyung,bantu Chan hyung" Seungmin menggoyangkan kasar bahu Changbin
"Emang Chan Hyung kenapa?"
"Nggak tau, wajahnya pucat dan denyut nadi melemah"
Changbin auto masuk dan ngegotong Chan dibantu Minho yang kebetulan berjalan linglung di koridor. Mereka menuju rs di jeju
.
.
.
.
.
.
.
"Kami minta maaf, Tuan Bang tidak terselamatkan"
Hari ini seharusnya menjadi hari bahagia mereka. Ternyata dua orang pergi di hari yang sama
Seungmin linglung,dia menangis,dan entah dia merasa semakin sensitif mendengar kata itu
..
.
.
.
.
.
.
Tbc
Dah mati aja