Author POV
Rombongan Suga, yang berisi Anna, Vano, Thea, Jennie, Daniel, dan Nichol sudah sampai di gereja. Terlihat dari luar, gereja yang mereka singgahi ini sepi sekali, mungkin karena efek pandemi. Saat mereka masuk, mereka langsung dihadang oleh petugas. Petugas menyuruh mereka untuk reservasi dahulu, guna mendapatkan nomer kursi.
Sesuai anjuran pemerintah, gereja menetapkan peraturan duduk tidak boleh terlalu dekat satu sama lain, harus diberi jarak 1 kursi. Maka dari itu diperlakukan sistem reservasi.
Ketika mereka sudah mendaftar dan mendapatkan nomer kursi masing-masing, mereka segera mencari kursi tersebut sesuai nomer di kertas yang telah mereka pegang.
Karena mereka mendaftar bersamaan, maka mereka mendapat kursi berurutan sejajar satu sama lain. Dalam satu jajar itu, terdapat 16 kursi, yang artinya hanya bisa diduduki 8 kursi saja. Urutan mereka duduk dipinggir kiri Vano, Anna, Suga, Thea, Daniel, Nichol, dan paling pojok Jennie.
Seorang laki-laki terlihat celingukan mencari kursi sembari melihat nomer yang ia pegang, lalu mendekati bangku kosong disebelah Jennie. "Anna?" Katanya yang masih berdiri.
Mereka bertujuh sontak menengok ke sumber suara. Betapa kagetnya Anna, melihat mantannya tengah berdiri diujung sana, dekat Jennie. "Loh, Juna? Lo ngapain disini?"
Juna menimpali dengan kekehan, "Ya apalagi kalo gak ibadah si, An."
"Maksud gue, ini gereja lo?"
Juna mengangguk antusias. "Iya, ini gereja gue. Gak nyangka gue ketemu lo." Lalu pria itu duduk.
"Oh, kamu ngajak ke gereja ini. Karena rekomendasiannya dia nih ceritanya?" Bisik Vano sembari mendekati Anna.
Anna menoleh ke pria itu. "Apasih, nethingan! Aku ngajak kesini karena jaraknya paling deket sama tempat tadi tau."
Para pelayan gereja menaiki altar dan memulai ibadah dengan menyapa mereka menggunakan mic. "Shalom bapak-bapak, ibu-ibu, adek-adek, dan para hadirin sekalian."
"Shalom." Jawab mereka serempak. Juna mulai duduk, dan menoleh ke Jennie sekilas.
"Halo." Sapa Juna dengan senyuman lebarnya.
Jennie menoleh ke Juna dengan senyuman tipisnya "Hai."
"Kenalin, nama gue Juna." Kata Juna sembari menyalurkan tangannya ke arah Jennie.
Sebenarnya Jennie sudah tau nama pria ini, kala Anna tadi sudah menyebutkannya. Perempuan itu segera menerima uluran tangan Juna. "Adel." Jawabnya
"Temennya Anna?" Tanya Juna sembari melepas tangannya.
Jennie mengangguk antusias. "Iya."
"Oh, temen BEM nya kan? Anna kemarin cerita, kalo dia liburan ke Bali bareng-bareng sama temen BEM nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BF IS BV - BLACKVELVET
Fanfic°•STORY & SOSMED•° Awalnya memang mereka tidak asing satu sama lain, bahkan berkaitan dan saling mengenal. Namun karena mereka tergabung dalam suatu organisasi yang sama, yakni BEM. 9 gadis ini menjadi sangat dekat dan akrab satu sama lain. Dan pada...