CH24

26.2K 2.2K 58
                                    

Karin berhasil keluar dari asrama dengan izin pengelola Asrama, dia bisa dengan mudahnya keluar dengan statusnya sebagai salah satu dari kelas unggulan.

Dengan menggunakan taxi online gadis itu mengitari jalanan malam menuju tempat yang sudah ia rencanakan, apa dia tidak takut untuk pergi sendirian malam-malam seperti ini? Jawabanya tidak sama sekali ini sudah makanan sehari-harinya dulu.

Tidak ada yang mudah jika ia mengingat tentang 'dulu', dia ingin sekali membuang ingatan itu namun rasanya tidak rela karena dulu ada Bintang yang menemaninya dalam keadaan apapun.

Bintang ya?

Bagaimana kabarnya disana?

"Neng!" Panggila supir taksi membuyarkannya dari lamunan, ternyata mereka sudah sampai.

"Makasih om." Setelah membayar, Karin turun dan melangkah memasuki tempat yang didepannya terdapat papan nama besar bertulisan 'Biro Psikologi'

Tujuannya sekarang hanya ingin keluar dari semua mimpi buruk itu, Karin sangat bingung dengan kondisinya sekarang terkadang dia merasa sedih tanpa ada alasan yang jelas, semua itu terjadi sejak ia bermimpi buruk.

Ia berharap semoga ada solusi yang membuatnya kembali seperti dulu, ia rindu perasaan senang yang ia rasakan karena bertemu teman-temannya. Oleh karena itu dia memilih untuk memeriksanya sekarang sebelumnya semuanya semakin ruyam.

"Kakak sendirian?"

Karin hanya mengangguk.

"Baik ka, karena kakak sudah reserfasi. Kakak bisa langsung masuk, teman kami akan memandu kakak kedalam, silahkan."

.
.
.

Setelah berhasil mendapatkan resep serta obat, hasil dari bercerita tentang apa yang dia rasakan pada psikiater yang ada Karin keluar dari tempat itu dengan lega.

Walau efek tidak akan langsung terasa ketika meminum obat ini, setidaknya ada harapan untuknya untuk keluar dari mimpi buruk itu.

Karin tidak ingin langsung pulang, ia mulai merasa bosan terus berada ditempat itu. Sudah lama ia tidak kesana kesini sendirian, menimkmati waktunya.

Tidak jauh dari tempat ini, Karin melihat ada cafe yang dia lalui saat menuju kesini, tidak terlaku jauh sehingga bisa dia datangi dengan berjalan kaki.

Kring~

Pintu itu berbunyi ketika ia membukanya, untungnya tidak terlalu ramai jadi dia tidak merasa terintimidasi ketika semua orang melihat kearahnya.

Karin memasan minuman yang dia mau serta didampingi dessert yang menarik matanya.

"Lo Karin kan? iya benerkan?"

Karin reflek menoleh kearah sumber suara yang sekarang tersenyum kearahnya, disana dia melihat seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan dia. Tak ada ingatan tentang gadis itu membuatnya waspada.

"Iya.. siapa ya?" Dengan hati-hati Karin bertanya, biarpun orang ini merupakan orang yang sangat Karin kenal ia punya alasan untuk berkata lupa.

Gadis itu nampak tidak terkejut, "Oh lo lupa sama gue ya... iya juga sih kejadian itu udah lama banget. Gue Mila siswi yang pernah lo bantu karena kasus plagiat."

Mila mengulurkan tangannya yang dengan senang hati disambut oleh Karin, sepertinya mereka tidak terlalu dekat sehingga orang didepannya itu berkata demikian namun kata terakhir yang diucapkan Mila membuatnya tertarik.

All to Well : Transmigration storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang