CH26

26.1K 2.2K 62
                                    

Karin nengikuti langkah keluarganya menuju sebuah ruangan yang digunakan untuk menjadi tempat perkumpulan para tamu VIP. Semua orang curi-curi pandang kearah mereka terutama dirinya, yang dianggap wajah baru dikeluarga Denata.

Gadis itu merasa risih dengan semua tatapan itu, namun sebuah tangan melingkar dibahunya membuat Karin menoleh dan menemukan sang ayah tersenyum kearahnya.

"Setelah ini mungkin banyak orang akan menyorot kamu, tapi ayah tau kamu ga selemah itu!" Hugo mengusap dengan sayang bahu putrinya itu.

Mereka berdiri tepat didepan ruangan itu, Karin menarik nafasnya panjang lalu menoleh kearah Ayahnya. Mungkin ini bukan saatnya lagi untuk mundur dan menghindar dari segalanya, walau melelahkan harus dilakukan. Pintu terbuka dan semua mata kini kearah mereka yang melangkah masuk.

Dean langsung menghampiri kumpulan teman-temannya yang menguasai salah satu sofa disana.

Tarikan lembut dari bundanya, membuat Karin mengikuti langkah kedua orang tuanya itu. Mereka membawanya kearah orang paling berpengaruh diGloria, siapa lagi kalau bukan kepala keluarga Bert.

"Lama tidak bertemu Hugo!" Mereka bersalaman ria layaknya seorang teman yang sudah lama tidak bertemu, begitu pula dengan Bundanya yang menyalami ibu dari pemeran utama pria itu.

"Apa ini Karin, Oh sayang kamu pasti lupa tante~ walau semua orang terkejut karena kamu, pastinya ga buat tante karena yang mandiin kamu itu tante!" Nyonya Bert melangkah kearahnya dan memeluknya sayang.

"Masih main biola sayang?"

Karin melirik bundanya sekilas lalu menggeleng.

"Sayang sekali padahal tante mau liat kamu duet sama calon mantu tante..."

Karin hanya tertawa karir menanggapi ucapan Wanita didepannya itu, saat perhatian mereka mulai teralihkan darinya pelahan Karin mengambil langkah perlahan-lahan menjauh.

"Mau kemana?"

Karin tertangkap basah oleh bundannya sendiri.

"Aku mau ambil cake nya.." Sahutnya asal, apapun ia lakukan untuk bisa keluar dari lingkungan itu. Setelah diangguki oleh sang bunda, ia langsung berjalan menuju meja para dessert berada.

"Gua ngapain disini sih anjay! Nancy, Tiffany pada kemana si? emak bapaknya ada disini malah." Frustasinya sambil memasukan maccaron kedalam mulutnya.

Setelah itu Karin hanya diam dimeja pojok tak ada siapapun disana, menatap semua orang yang mengobrol sana-sini.

"Ga sama pacar lo?"

Karin tersentak dengan kehadiran seseorang, akan tetapi saat melihat siapa orangnya dia tertawa. Lucas langsung menatapnya dengan wajah datar, "Lo sengaja ngerjain guekan!"

"Kapan coba? Elo sendiri yang tiba-tiba berasumsi gue pacar Dean! Emang seengga mirip itu kita?"

"Ya tetap aja, harusnya lo bilang. Sorry nih ya tapi gue adenya Dean, gitu doang." Ucap Lucas

"Yakin? emang ga makin malu? Lo pikirin deh lo sengaja ngardus ke gua nawarin pacaran lah itulah gara-gara Dean, terus gue bilang gue Adenya Dean?"

Lucas memperhatiakan gadis disampingnya yang asik menertawakannya. "Semua tawaran gue bukan karena Dean!"

Karin meredakan tawanya. "Terus?"

"Gue serius kok nawarin lo, btw tawaran konser masih belaku selagi tiketnya ga habis. Dan gue cuma nawarin lo, ga ada yang lain!"

Karin malah kembali tertawa. "Sekarang lo ngardus biar ga terlalu malukan?"

Apa-apan gadis ini! Lucas menatap tidak percaya, perkataannya tak ampuh untuk gadis ini.

All to Well : Transmigration storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang