Botol Minum

47 1 0
                                    


Tak terasa bel pulang berbunyi. Semua anak berhamburan ke luar sekolah. Termasuk aku. Saat ini rencananya aku ingin pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku.

Tak butuh waktu lama, aku sudah membawa beberapa novel yang akan aku baca di rumah. Aku memang hobi membaca novel. Terutama novel romantis yang menceritakan ke "uwu" an pasangan kekasih. Maklum saja, aku jomblo.

Baru beberapa langkah, aku keluar dari perpustakaan, tiba tiba tanganku ditarik oleh seseorang.

"Eits.... Mau ke mana lo?" Ujar Bintan.

Orang yang menarik tangan aku tak lain dan tak bukan adalah Bintan.

"Mau pulang lah...." Aku menjawab pertanyaan Bintan.

"Jangan dulu pulang. Tadi gue liat Leo lagi latihan basket."

"Terus urusannya sama gue apa?"

Bintan terlihat menghembuskan nafasnya menahan kesal.

"Lo kan menang taruhan. "

"Terus" Tanyaku lagi.

"Lo harus deketin Leo dong."

"Deketin kaya gimana?"

"Dasar jomblo. Deketin cowok aja ga bisa lo. Pantesan jomblo." Bintan mengejekku.

"Lo juga jomblo."

"Gue jomblo tapi baru dua bulan. Lo jomblo udah dua taun. "

"Meskipun jomblo, gue tetep bahagia." Aku melangkahkan kaki meninggalkan Bintan.

Lagi lagi Bintan menarik tanganku.

"Ada apa lagi sih? Gue mau pulang."

"Gue punya ide buat deketin Leo. Lo kasih botol minum ini ke Leo." Bintan menyerahkan sebotol air minum.

"Gue gak mau. Tar bisa bisa gue dilabrak lagi sama fans nya dia."

"Yakin lo gak mau? Asal lo tau ya, gue udah bikin tugas fisika. Kalo lo gak mau, jangan harap lo bisa yontek tugas gue. " Kali ini Bintan yang meninggalkan aku.

Ku tak bisa tinggal diam. Kalau aku gak nyalin tugas Bintan, pasti besok aku akan menerima hukuman dari Pak Deni. Pak Deni adalah guru fisika yang terkenal killer.

Aku mengejar Bintan dan menarik tangannya.

"Eh tunggu. Gue mau ngasih botol minum itu ke Leo. Tapi lo harus kasih tugasnya ke gue."

"Nah, gitu dong..." Bintan tersenyum bahagia penuh kemenangan.

Aku hanya pasrah saja menuruti keinginan  gila si Bintan.

" Ini botol minumnya, dan ini buku tugas gue. Lo kasih botol minum itu ke Leo. "Bintan memberikan botol minum dan buku tugasnya kepada aku.

"Iya iya."

Aku berjalan menuju ke lapangan basket. Benar saja di sana ada Leo sedang pemanasan. Aku memberanikan diri mendekati Leo.

"Leo!" Aku memanggil Leo.

Ternyata yang menoleh bukan hanya Joni, melainkan teman temannya dan juga para fans nya.

"Ada apa? " Leo berjalan mendekatiku.

Entah kenapa jantungku berdebar dua kali lebih cepat.

"Gu.... gue gue mau kasih ini ke lo. Takut lo kehausan." Aku memberikan botol minum untuk Leo.

"Gue bawa minum sendiri. Jadi lo bawa lagi aja." Leo melangkahkan kaki menjauh dariku.

Aku hanya terdiam di tempatku. Aku tak tau harus berbuat apa. Semua orang melihtaku dengan berbagai macam tatapan. Aku sangat merasa salah tingkah.

"Bruk!!"

Tiba tiba sebuah benda keras memukul kepalaku. Rasanya sangat sakit dan pusing. Hingga pada akhirnya pandanganku gelap dan aku tak bisa melihat apa apa lagi.

"Alisa! Alisa!" Terdengar seseorang memanggil namaku.

Aku ingin sekali membuka mataku. Namun, rasanya sulit sekali. Seperti ada yang menghalangi. Namun, akhirnya aku bisa membuka mataku. Ternyata orang yang memanggil namaku adalah Leo. Termasuk orang pertama kali aku lihat adalah Leo.

Apakah ini mimpi? Atau aku hanya halusinasi akibat kepalaku terkena benturan bola basket?

Sorry yaa... baru update. Sibuk online school soalnya. Terus aku juga lagi persiapan UTBK. Doain yaaa.....Semoga aku diberi kelancaran buat ikut UTBK 2021....





Pacarku Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang