KimGoEun Point Of View
aku memundurkan langkahku, dengan mata yang masih menatap seseorang di depan ku, tanpa ada aba aba disuruh masuk , dia maju memasuki apartementku lalu menutup pintu itu.
aku menegang, sial luka ini belum sepenuhnya sembuh. dia menatap mataku dengan dalam.
seharusnya, aku bahagia ditatap sedalam ini dengan dirinya, tapi jauh dari kata bahagia aku merasa tersesat. aku mengalihkan pemandanganku ke sekitar.
"Ggone? are you okay?" dia bertanya.
jelas enggak.
kenapa kesini?"iyaalah emang kenapa?" aku menjawab lalu memberikan senyuman paksa, aku mulai berjalan kearah dapur.
"bir? atau kopi? atau teh?" tanyaku menatap dirinya yang sudah duduk diam di sofa
dia menjawab "kamu kan tau kesukaan aku" dengan senyuman wibawanya yang jelas masih terpampang nyata di wajah tampannya.
aku tersenyum sinis lalu mulai membuat minuman kesukaannya, teh.
aku menaruh teh instan itu di meja ruang tamu, lalu duduk di depannya, dia tersenuym menyeruput teh instan itu.
"ternyata masih inget kesukaan aku" dia berujar dengan santainya
seolah-olah semuanya baik-baik saja,
seolah-olah bahwa keadaan masa lalu gak penting untuknya,
dan seolah-olah dia tidak mengetahui bahwa dia menyakiti diriku."kenapa kesini?" aku bertanya dengan serius, dia mematap kearahku matanya berubah layu, seyumannya mulai memudar.
dia acting? atau dia sungguhan?
mana mungkin aku bisa bedain hal itu Hajoon? kalo kamu aja sejago itu.iya, jago
memainkan peran,
atau mungkin memainkan hati juga?aku menggeleng kepalaku pelan, untuk menghapus permasalahan lalu kami.
"aku kangen Ggone, apa gak boleh?"
dia berujaraku terbelalak kaget mendengar kalimatnya, bersama aja dia gak pernah mengatakan hal itu.
"aku baru ngerti kalo aku kangen sama kamu, kalo ternyata hari-hari aku itu kurang kalo tanpa kamu" Hajoon melanjutkan perkataannya, dia berdiri, berpindah tempat duduknya, dia berada disampingku sekarang.
dia memegang kedua pundakku, membalikkan arah badanku agar aku menghadap kearahnya, aku menghela nafas lelah, dia menundukkan wajahnya.
"aku gak ngerti apa maksud kamu, kalo mau ngomong itu, seharusnya saat kita masih menjadi kita. bukan sekarang" aku membalas setiap kalimatnya yang tadi ia katakan, setelah aku menjawab aku mengulum bibirku.
menahan rasa yang aku sendiri gak mengerti bagaimana cara mendefinisikannya dengan tepat.
marah mungkin?
gak. bukan.
aku pun bingung, untuk apa kalimat itu diberikan sekarang? seakan-akan kita masih berjalan bersama?"Ggone, aku min--" aku memotong ucapannya "aku mohon, udahan omongin hal yang lalu dan udah using, jangan kamu ungkit lagi". aku berujar, aku hanya gak mau mendengar permintaan maafnya bahwa dia aja gak tahu apa yang ia ucapkan.
untuk apa permintaan maafnya?
flashback on (author POV)
"aku siapanya kamu sih?" Goeun berujar dengan nada seriusnya, menatap tajam kedua bola mata cowo pujaan seantero dunia perdrakoran, Hajoon.
Hajoon menatap Goeun balik, dia menghela nafas kasar "kamu tahu Ggone, kamu siapanya aku"
Goeun tersenyum miris, dia memajukan dirinya, mengalihkan pemandangannya ke segala arah, dia menahan sesak di dadanya. dia gak bisa. dia gak bisa selalu merasa baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionStuck With You Tentang kisah dua insan manusia yang kehidupannya diatur dengan takdir sebegitu rupa. Semuanya berjalan dengan indah karna bukan hanya takdir yang menuntun , tapi semesta pun ikut ambil perannya. Tapi ternyata gak semuanya semulus har...