Author Point Of View
detik berganti menit, menit berganti jam, dan akhirnya matahari sudah pergi, diganti oleh bulan dan ditemani oleh bintang, waktu udah berubah, tapi rasa dan keadaan masih tetap sama.
Goeun membuka pintu apartementnya, dia menaruh tasnya, lalu duduk di sofanya, mengambil handphonenya lagi, iya, lagi. entah udah berapa kali dia mengecek handphonenya.
lagi-lagi nihil.
gadis itu mengerutkan keningnya.
"sibuk? atau pergi?" ujar Goeun.dia mengambil bir yang tadi dia beli, membukanya dengan telaten, meminumnya sedikit, matanya menyipit, dahinya berkerut, gadis itu menggelengkan wajahnya, ekspresi dari efek meminum bir.
"aarghh"
"kamu kemana?"
"aku kan udah beri peringatan ke kamu Ggone, udah kayak gini, kamu mau nyalahin siapa?" dia berujar untuk dirinya sendiri
"jangan hilang, aku belum sempat berujar" lagi.
dia meminum birnya lagi, terdiam, dan meminumnya lagi, dia menjatuhkan tubuhnya di sofa, mencoba mengingat setiap perkataan dan perlakuan dirinya yang mungkin ada salah sampai pria itu tidak menghubinginya.
"bodoamat kamu sibuk atau gak, aku mau ngechat" gadis itu duduk dengan tegap, mulai mencari kontak, menuliskan sebuah pesan tapi gengsinya lebih besar, dia membuang handphonenya ke sembarang arah.
"gak, gamau" kata Goeun, dia menjatuhkan dirinya lagi di sofa.
satu notif muncul
Goeun berdiri, mencari handphonenya yang entah dia buang kemana, Goeun menarik handphonenya yang ada di bawah sofa, menatap layar handphonenya yang ternyata notifikasi dari sahabatnya, gadis cantik itu menghela nafasnya lalu berujar"kamu berhasil buat aku mikirin dan selalu nungguin kamu"
🖤🖤🖤
Goeun mengerjapkan matanya, kepalanya berdenyut, dia meringis pelan, dia terbangun lalu melihat sekeliling, dia tertidur di sofanya dengan handphone disampingnya.
dia duduk sebentar, mengumpulkan kesadarannya, lalu mengambil handphonenya lagi, gelap.
"belum aku cas" ujarnya sambil tersenyum malas, dia menuju kamarnya dengan sedikit lunglai, lalu mengecas handphonenya, Goeun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
dia duduk di meja tempat mengecas handphonenya, Goeun duduk dengan rapih, kedua tangannya memegang handphonenya, dia menutup mata indahnya, lalu mulutnya berbicara sendiri.
"aku yakin kamu udah ngechat" satu kalimat yang penuh dengan kepercayaan diri terdengar oleh semesta.
Goeun menyalakan handphonenya.
"tolong"
"please"
"semoga ya""ASTAGA, KENAPA GAK ADA?!" suara nyaring terdengar jelas di kamar Goeun. dia mematikan suara handphonenya lalu menyenderkan dirinya dikursi
"bye, gapeduli"
"mana bisa" dan ternyata gadis itu kembali menyalakan suara handphonenya.
🖤🖤🖤
LeeMinho mengepalkan tangannya di atas meja makan, pria itu berbalik badan, lalu menyenderkan tubuh gagahnya di meja dapur itu.
"bisa-bisanya kamu gak hubungin aku sama sekali Ggone?"
jika semesta adalah manusia, mungkin sudah menggelengkan kepala sambil terbahak-bahak. bisa-bisanya hanya karna gengsi dan uji rasa, mereka sama sama galau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionStuck With You Tentang kisah dua insan manusia yang kehidupannya diatur dengan takdir sebegitu rupa. Semuanya berjalan dengan indah karna bukan hanya takdir yang menuntun , tapi semesta pun ikut ambil perannya. Tapi ternyata gak semuanya semulus har...