LeeMinHo Point Of View
aku memerhatikan pantulan diriku dari cermin yang terpampang besar di sisi kamarku, aku mengambil maskerku lalu melihat jam yang melingkar indah di pergelangan tanganku.
"ngomong ke ggone gak ya? tapikan aku bukan siapa-siapa, emang dia peduli?" aku bermonolog sendiri.
sudah hampir waktunya aku bertemu Zila, tapi entah hatiku seakan tak mengizini, cuman karna harus bersopan santun aku harus menemuinya. mantan bukan berarti musuh kan?.
aku mengambil handphoneku saat berdering disana, tanpa melihat siapa yang menelpon, mungkin itu Zila.
"iya Zil sabar ya, udah mau otw kok" kataku sambil mengambil kunci mobil dan berjalan untuk keluar kamarku.
tak ada jawaban, aku menjauhkan handphoneku, membaca nama di layar, ternyata bukan Zila.
"haii Ggone? gimana udah sembuh hatinya?" tanyaku, mencairkan suasana.
Ggone terkekeh disana, tanpa bertanya Zila atau apapun yang aku yakin pasti dia menahannya. aku menghela nafas pelan.
sampai kapan Ggone?
sampai kapan kamu selalu mengeyampingkan pikiran dan perasaaan kamu."udah sembuh, berkat oppa leeminho, ahahahahha" dia berujar dengan nada tawa diakhirnya, membuat aku terkekeh sebentar.
"ggone, aku hari ini ketemu Zila, dia dari kemarin ngajakin, cuman ngobrol aja kok" biarin dia gak nanya, gak kenapa napa kalo dia gak peduli.
tapi aku mau kasih tau semuanya, karna aku peduli.
"haaa" jawabnya singkat dengan kebingungan yang melanda, aku tersenyum walau dia tak melihatnya.
seandainya dia di depanku sekarang, aku pasti sudah menepuk lembut puncak kepalanya,karna ekspresi wajah yang menggemaskan.
"siapa tahu kamu penasaran kan" jawabku
"makasih udah kasih tau, yaudah have fun!" jawabnya
aku keluar dari apartementku dan menuju mobilku
"fun mah kalo sama kamu, sibuk? mau ketemu gak nanti?" tanyaku lagi.
dia terdiam sebentar, sampai akhirnya dia menjawab yang jawabannya sangat amat tidak enak di dengar.
"nanti aja, ngobrol aja sepuasnya kalo ada janjian lagi nanti buru-buru, sama aku bisa nantian" kalimat singkatnya, mencelos ke hatiku.
bukan itu mauku, aku memaksakan senyumku lalu berbicara "kalo aku maunya sama kamu ngobrolnya, gimana?" tanyaku lagi
"hahahahaha udah ah, hati-hati" ujarnya, lalu mematikan sambungan itu secara sepihak.
aku terkekeh sebentar, menyalakan mobilku lalu melaju ke tempat janjian itu.
🖤🖤🖤
Author Point Of View
Minho keluar dari mobilnya, lengkap dengan masker dan topi andalannya, berharap tak ada yang mengenalinya.
Zila yang duduk di pojok dengan pemandangan yang melihat jalanan itu mengangkat dan melambaikan tangannya, menjadi pertanda untuk Minho bahwa dia harus menghampiri Zila.
Minho duduk, membuka maskernya lalu menatap Zila, Zila tersenyum dengan manisnya, tak bisa dibohongi.
bahwa gadis di depan Minho ini, punya semua yang orang lihat dari luar.
cantik
cantik
cantik
cantik
entah harus berapa banyak kata cantik yang bisa menggambarkan Zila."makasih udah mau datang kesini, kirain aku dibiarin nunggu yang gak pasti" ujar Zila menatap mata Minho.
Minho tersenyum kecut lalu membalas tatapan Zila "aku punya adab kok, untuk gak biarin orang lain nunggu, dan gak pernah datang lagi" ujar Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You
FanfictionStuck With You Tentang kisah dua insan manusia yang kehidupannya diatur dengan takdir sebegitu rupa. Semuanya berjalan dengan indah karna bukan hanya takdir yang menuntun , tapi semesta pun ikut ambil perannya. Tapi ternyata gak semuanya semulus har...