"Jean ishh makannya yang bener, nih makan lagi aaa " ucapnya menyuapkan ku.
"Udah kak, aku udah kenyang kakak aja makan, aku lanjut nyetir dulu" jawabku menyingkirkan tangannya dengan lembut.
"Apasi itu baru setengah je, astaga berasa ngasih makan bayi. Tau gitu gak usah drive thru McD tdi" protesnya padaku dengan kesal.
"Kakak aja yang makan aku beneran kenyang tau, ini kita jadi ke burjo gak?" Tanya ku tersenyum lalu menolehkan muka kearahnya.
"Gak usah deh je, aku kenyang duluan ngabisin makanan ini, kamunya ga mau bantuin si" jawabnya memanyunkan bibirnya.
"Yakin? Terus maunya kemana?" Tanya ku lagi
"Kemana aja deh terserah, aku ngikut aja" jawabnya sambil memakan burger yang tadi dibeli.
Aku melajukan mobil menuju tempat yang biasa aku kunjungi jika suasana hatiku sedang kacau. Kulihat dirinya yang sedang sibuk dengan makanannya membuat ku tersenyum menatapnya.
Saat sampai tujuan aku memarkirkan mobil dan terdiam sejenak melihatnya asik dengan telepon genggamnya.
"Mau dimobil aja apa ikut aku?" Tanyaku menghadapkan badanku kearahnya
"Ehh udah sampe? Kok ga ngasih tau si" ucapnya mempautkan mulutnya membuatku semakin gemas
"Ya abis kakak sibuk sama hp aja kan tadi" jawabku. Diapun memasukan hpnya kedalam tas selempang
"Mark ngajak aku balikan, dia bilang kemarin itu sepupunya je" ucapnya yang membuatku diam sejenak
"Aku ga tau harus percaya sama dia atau enggak aku bingung" lanjutnya. semua pernyataan dia membuat bibirku keluh tidak bisa menanggapi
Aku hembuskan nafas yang terdengar kasar dan menyandarkan badanku ke jok pengemudi
"Semua keputusan ada dikakak, aku gak bisa ngasih saran, selagi kakak ga tersakiti dan menurut kakak itu yang terbaik aku hanya bisa mendukung apapun itu kak" jawabku pelan menatap lurus kedepan
Aku tahu bahwa dia masih teramat sayang dengan mantan atau mungkin kekasihnya itu, yang aku harapkan saat ini adalah semoga saja dia gak mau balikan lagi, tapi kemungkinannya 50:50 jadi hanya bisa berdoa sajalah.
"Hufftttt, aku pusing je, ga tau harus apa, satu sisi aku sayang dia, disisi lain aku sakit hati banget je" jawabnya dengan pelan menatapku
Apa kabar diriku kak? Aku yang selalu menunggumu tapi tidak pernah dilihat, aku yang selalu menemanimu tapi tak pernah ternilai, aku yang selalu ada buatmu tapi tak pernah berarti lebih dari sekedar adik, apa kabar dengan hati dan perasaan ku?
Ingin rasanya ku keluarkan isi hatiku saat itu juga, tapi semua itu hanya ku ungkapkan dalam hati.Kuputuskan tersenyum dan melihatnya "yaudah yuk turun siapa tau suasana disini bisa bikin pikiran kakak fresh"
"Heum" jawabnya
Aku turun dan membukakan pintu untuknya, berjalan menuju kursi yang terletak tidak jauh dari tepi danau.
"Kakak duduk dulu, aku mau beli ice cream" ucapku berjalan menuju tukang ice cream
Aku menghampiri tukang ice dan membeli 2 cup ice cream. Satu vanilla dan satu coklat. Setelah itu aku kembali ke tempat dia berada. Ku perhatikan pandangannya sedang menatap lurus danau entah apa yang ada dipikirannya aku tidak bisa menebaknya
"Awas kak kesambet, bengong aja" tegurku mendudukan diri disampingnya dan menyodorkan ice cream vanilla kearahnya
"Astaga, kalo orang jantungan udah mati ditempat kali kamu kagetin" jawabnya menerima ice creamnya
"Buktinya ga matikan sekarang?" ujarku enteng memakan ice creamku
"Jadi kamu nyumpahin aku jantungan terus mati gitu ha!?" Tanyanya dengan satu tangan ditaruh dipinggang.
"Eh gak gitu, siapa yang nyumpahin kakak jantungan coba, itu ice creamnya dimakan nanti cair" jawabku sambil memakan ice cream
"Halahh suka banget mengalihkan topik pembicaraan dasar" ujarnya membuka cup ice cream tersebut dan memakannya.
"Sejak kapan kamu tau tempat ini je? Enak juga tempatnya" timpalnya sambil memakan ice creamnya.
"Hummm kapan ya? Gak tau, tapi emang kadang kalo aku banyak pikiran ya ketempat ini" jawabku menoleh kearahnya.
"Pantes aja, tapi emang enak si tempatnya adem aja bawaannya,
" ucapnya membuatku tersenyum."Je.. hmm kamu ga pernah suka seseorang gitu akhir-akhir ini?"tanyanya ragu menengok kearah ku
"Kenapa? Tumben nanya gtu" jawabku yang masih memakan ice cream
"Ya gak papa, kamu gak pernah cerita apalagi curhat tentang orang yang kamu sukai je sedangkan aku suka curhat tentang apapun ke kamu, aku berasa jadi gimana ya??"
"Gak enak?" Potongku menoleh kearahnya
"Santai aja kali kak, saat ini memang aku lagi menikmati kesendirianku. kalaupun aku suka seseorang, orang itu kayanya gak bisa aku kejar. Terlalu jauh kak rasanya mustahil" lanjutku mengubah pandanganku kearah danau.
"Kok kamu nyerah si je? Kemana Yuna Jeanne Shin yang kuat? Kemana Jean yang pantang menyerah?" Jawabnya memegang pundakku berusaha menyemangatiku
"Bukannya menyerah kak hanya sadar diri aja, bahwa seseorang itu ga pernah anggap aku lebih dari apapun" ucapku dengan menatapnya teduh, mengisyaratkan bahwa itu kode untuknya tapi entah dia merasa atau tidak
"Emangnya siapa si je? Se spesial itu kah dia buat kamu? Nanti aku tersaingi dong kalo kamu deket dia terus" ucapnya mempautkan bibirnya membuatku gemas menatapnya
"Udah deh gausah dimonyong-monyongin tuh bibir, disengat lebah aja tau rasa" jawabku gemas dan mengacak-acak rambutnya tanpa menjawab pertanyaan terakhir itu.
"Astaga je kamu hobi banget bikin rambutku berantakan si ishh" memukul-mukul lenganku tapi ga berasa sakit, rasanya mau ku karungin aja kakak gemes ini.
"Udah yu pulang, udah sore nih aku belum mandi abis latihan, ga nyium bau apa nih" ujarku mencium kaos ku sendiri
"Enggak je, ga tau hidungku rusak atau gimana emang kamu tuh wangi tau" jawabnya menyenderkan kepalanya dipundak ku
Membuatku mematung merasakan detak jantung yang berdetak lebih kencang "hmm ya tapi tetep aja aku bau, udah yuk pulang"
"Yaudah iya-iyaaa" jawabnya berdiri dan berjalan bersama denganku menuju mobil.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TBC
Hai readerssss
Apa kabar?
Semoga baik-baik aja ya, lagi musim pancaroba soalnya kadang panas, kadang hujan, kadang seneng kadang sedih. Udah dibaperin ditinggalin yahhh bercanda-canda
Jaga kesehatan ya karena itu nomor 1Baru bisa lanjut karena kehilangan ide seketika kemaren-kemaren.
Dan baru nemu ide lagi pas dikamar mandi, rada aneh emang tapi nyata yaudah lah ya biarin aja suka suka authornya.Selamat bermalam Minggu / Sabtu malam!!!!!!!
Jangan lupa Vote cerita ini kalo suka
Comment kalo ada kritik dan saran ya readers yang baik dan BudimanSee u!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
FantasíaHati tidak pernah salah pada siapa akan berlabuh, yang salah adalah ketika dirimu tidak bisa mengendalikan hati itu untuk tidak berlabuh pada seseorang yang tidak mungkin bisa kamu raih Warning !!!⚠️ Toxic everywhere Jika ga suka silahkan skip