Enam📸

178 29 2
                                    

Selamat membaca readers
~
~
~
~
~

Lia POV

        Aku memperhatikan adik kelasku yang merangkap sebagai sahabat terdekatku sedang menyetir mobil menelusuri ruas jalan ibu kota ini. Gak tau kenapa akhir-akhir ini aku merasa perbedaan terhadap sahabatku saat aku memulai hubunganku dengan pacarku lebih  tepatnya mantan pacarku karena kemaren baru saja putus karena mantan pacarku ketahuan berselingkuh. Aku tidak tau alasannya dia menghindariku. Tetapi dia tetaplah dia yang selalu jadi pelindungku saat aku rapuh, jadi penyemangat ku saat aku sedih. Jadi sosok yang selalu ada saat aku butuh.

       Aku tidak mengerti dia selalu mengalihkan pembahasan saat aku tanya kenapa dia sedikit berbeda. Padahal aku ingin menjadi sandaran dia saat masalah menghampirinya. Dia sosok yang menyembunyikan semua masalah hingga orangpun tidak tau. Aku hanya ingin dia merasakan bahwa ada orang disampingnya untuk memberikan semangat padanya.

        Hufffttt sulit membuat Jean terbuka pada orang disekitarnya tentang masalahnya. Aku yang dekat dengannya saja tidak pernah tau masalah apa yang sedang dia pendam. Aku memang memanggil nama Jeanne dengan  Jean padahal yang lain memanggilnya Yuna atau Nana. Aku hanya ingin memanggil dia dengan nama yang berbeda, entah lah aku hanya ingin jadi sahabat yang istimewa baginya.

       "Kak?? hello kak.. bengong jangan liatin akunya begitu dong, suka bahaya lhoo"

Hingga aku tak sadar dari tadi Jean memanggilku membuatku mengalihkan pandanganku dan menjawab "iya apa?"

     "Mikirin apa nihh, jangan mikir yang mantap-mantap dosa kak ckckck" ujarnya dengan jail membuatku menatapnya tajam

     "Mantap-mantap your ass, ar u crazy???" Ucapku memelototinya membuat dia tertawa keras

Melihat tawanya yang sudah lama tidak ku dengan membuatku tersenyum

"ahahahha tuh tadi melotot sekarang senyum-senyum wahh bahaya ini mah, rsj terdekat dimana ya?"

"Heh kamu pikir aku gila apa, jahat banget"jawabku sambil mengerucutkan bibirku dan menyilangkan kedua tanganku menunjukan mode ngambekku

"Ih ih ih serem ya, tadi bengong, marah, senyum-senyum, sekarang ngambek. Punya kepribadian ganda ya?"

"Sumpah Jean kamu nyebelin banget sih ishh" ucapku menatapnya tajam

"Duh itu matanya jangan natap begitu dong, tar keluar aja kaget"

"Terus aku natapnya sambil merem gitu hah?" Jawabku meluruskan pandangan ke depan jalan

"Ya gak gitu juga sih, mana ada natap orang tapi merem, tar dicipok orang aja bahaya" ujarnya tanpa dosa

"Astaga Jean otak kamu kayanya harus dibersihin dulu deh, kotor banget kayanya" ucapku mencubit pinggangnya kecil

"Aw aw kak duh galak banget kucing betina ini. Mainnya cubit pinggang ih, ntar kalo nyetirnya gak fokus bahaya lho" ringisnya mengusap pinggangnya membuatku menghentikan cubitanku, padahal aku mencubitnya ga kenceng. Tapi melihat mukanya membuatku ga tega

"Ya abis nyebelin banget, sakit banget emang?" Tanyaku melihatnya

"Iya nih sakit, merah kayanya nih" ucapnya membuatku mengelus pinggangnya pelan. Kulihat senyum-senyum diwajahnya

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang