24. END

992 81 43
                                    

Berjalan-jalan di taman, membeli ice cream cokelat, membeli balon warna warni bersama Daddy dan Mommynya membuat bibir kecil Mars tak henti-hentinya tersenyum sampai tertawa bahagia.

Burung dan kupu-kupu di taman kota menarik perhatian Mars, anak itu terlihat takjub dengan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sayap itu.

"Daddy rasanya terbang gimana sih?"

"Gini nih" Tubuh kecil Mars diangkat Jeffrey tinggi-tinggi, anak itu tertawa bahagia karna bisa merasakan bagaimana rasanya bisa terbang.

"Jeff jangan pernah pergi ya." Ucap Venus tiba-tiba.

Jeffrey seketika menengok, "pergi kemana si Ven? Keluargaku disini, Mars sama kamu juga disini sejauh aku pergi pun aku selalu akan pulang Ven."

;

Setelah makan siang yang bergeser menjadi makan sore bocah empat tahun itu akhirnya tidur juga akibat kelelahan setelah bermain seharian bersama Jeffrey.

"Ven besok ada waktu?" Ucap Jeffrey setelah menidurkan Mars ke dalam mobil Venus.

"Ya. Aku free."

"Kita ketemu besok di warung soto tempat kita makan waktu kuliah dulu bisa?"

Venus mengangguk, "bisa. Mau jam berapa?"

"Jam makan siang aja, sekalian makan siang."

"Oke."

Sambil menyetir pulang Venus sesekali melihat Mars yang tertidur nyenyak di kursi belakang. Venus tidak bisa bohong mengenai perasaannya, bukan hanya Mars, tapi ia juga sangat bahagia ketika menghabiskan waktu dengan Jeffrey. Rasanya lengkap, rasanya ruang yang selama ini ia biarkan kosong perlahan terisi kembali oleh orang yang tepat.

Jarinya tak berhenti bergerak di layar ponsel yang menampilkan wajah tiga orang  yang sedang tersenyum lebar ke arah kamera. Mars yang duduk di pundak kokoh Jeffrey, tangan kanan Jeffrey yang menjaga agar Mars tetap seimbang dan tangan kirinya merangkul pundak Venus yang hanya dapat tersenyum sambil memegang balon milik Mars. Dapat di bayangkan bukan?

;

"Sorry agak lama." Ucap Venus setelah duduk di depan Jeffrey yang sudah menunggunya selama dua puluh menit.

"Engga kok santai aja, aku juga baru sampai. Kamu pesen makan aja dulu."

"Engga kok aku udah makan sebelunya. Oh iya sebenernya ada yang pengen aku omongin sama kamu dari kemarin tapi berhubung kamu ngajak ketemu duluan jadi sekalian aja. Kamu mau ngomong apa?"

Sebenarnya Venus sudah berpikir lama tentang ini. Tentang melanjutkan kisah lama bersama Jeffrey yang tertunda lama. Venus ingin melanjutkan kisahnya dengan Jeffrey, yang jelas Venus ingin memiliki happy ending di kisah kali ini.

"Oh iya, ini hasil foto kemarin, udah aku kasih bingkai juga sama ini gantungan yang bisa kamu pake di mobil, soalnya Mars nya lucu hahaha."  Sambung Venus.

"Aku mau nikah." Ucap Jeffrey tiba-tiba.

Venus diam sebentar, mencoba mencerna dengan baik ucapan yang Jeffrey lontarkan beberapa detik lalu. Hening, tak ada yang berbicara, hanya suara jalanan yang dapat ditangkap telinga Venus.

"Maaf" kepalanya tertunduk tak kuasa melihat wajah Venus yang kini masih mematung tak bersuara.

"Sama siapa?"

Kepala Jeffrey terangkat perlahan, "sama Bella."

Venus tahu betul gadis bernama Bella yang Jeffrey maksud. Gadis berusia dua puluh tiga tahun yang tergabung dalam tim desain di V&M.

Venus✨ | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang