[12] Please, Jungkook

1.3K 126 32
                                    

“Please forgive me. I can’t stop loving you.”
—Bryan Adams, Please Forgive Me.

-

Sifra

Dengan terbaluti selimut, aku keluar dari kamar untuk mengejar Jungkook. Aku tahu bahwa ini salahku. Kenapa aku bodoh sekali dengan mengucapkan nama Taehyung di saat aku dan Jungkook sedang bercinta?

Oh, Ya Tuhan, this is the worst nightmare ever.

“Jungkook.” Aku memanggil namanya ketika aku sudah berada di depan kamarnya.

Jungkook menoleh padaku. “Apa?”

“Aku minta maaf.” Tanpa meminta izin, aku memasuki kamarnya dan menghampirinya. “Aku tidak bermaksud,”

“Sudahlah.”

“Jungkook.”

“Bisakah kau keluar?”

Aku menundukkan kepalaku. “Aku reflek, Jungkook. Entah kenapa justru nama Taehyung yang keluar dari mulutku, aku juga tidak tahu. Mungkin karena aku terbiasa bersamanya.”

“Jeez, Sifra, satu detik saja hilangkan Taehyung dari benakmu. Tidak bisa, ya?”

Aku menatap matanya. “Aku benar-benar meminta maaf, Jungkook. Sungguh, aku tidak bermaksud untuk menyakitimu—”

“Yet you did it anyway.”

“Dan oleh karena itu, aku ingin meminta maaf karena telah menyakitimu. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengucapkan namanya.”

“Tahukah kau seberapa sakitnya aku mendengar namanya keluar dari mulutmu di saat penisku berada di dalam vaginamu?”

Aku diam.

“Sakit sekali rasanya, Sifra. I was the one making love to you yet you call out his name.”

Aku membasahi bibirku. “Maaf, Jungkook.”

“Bagaimana perasaanmu jika seandainya Taehyung menyebut nama wanita lain di saat kalian sedang bercinta?”

“Aku sakit hati, tentu saja.”

“And that’s what I felt, Sifra.”

Entah apa yang harus kulakukan untuk membuat Jungkook memaafkanku. Aku sungguh tidak bermaksud untuk menyakiti hatinya seperti ini.

Kau bodoh sekali, Sifra. Kenapa juga kau harus menyebut nama Taehyung seperti itu?

Jungkook mengatakan, “keluar, Sifra. Kembali ke kamarmu.”

“Maafkan aku, Jungkook. Aku menyesal.”

“Kumohon, keluar dari kamarku.”

Tapi aku tidak mendengarkan.

Justru, aku melepaskan selimut yang kukenakan, kemudian aku mencium bibir Jungkook.

Namun, Jungkook menahanku dan mendorongku pelan. “No, Sifra—”

“Fuck me, Jungkook.”

“Sifra—”

“Please.”

Dia menggelengkan kepalanya. “Tidak—”

“Please, Jungkook. Please.”

Dia pun mengerang dan mengumpat. “Shit. You ask for it.” Dan dia menarik tubuhku, lalu menaruh tubuhku di ranjang, kemudian dia mulai mencium bibirku dengan kasar.

Taehyung tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Maksudku, Taehyung selalu bersikap lembut padaku dan aku menyukai itu. Tapi entah kenapa ketika melihat sisi dominan dari Jungkook, aku justru tertantang dan menginginkan dia untuk berbuat lebih.

IMAGINE US IN HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang