'Terlalu nyaman dengan zona nyamannya sampai lupa bahwa ada zona nyaman lainnya'
。。。。。。。。。
。。。。。。。。。Vall merebahkan badannya saat sudah mencarger ponsel nya yg sempat mati. Memajamkan matanya saat mengingat kejadian hari ini.
Vall tidak mengerti mengapa pa tua itu membawanya kerumahnya, ahhh sepertinya bukan rumah tpi istana. Itu terlau mewah menurutnya hanya sekedar tempat tinggal. Bahkan rumahnya di london pun kalah dengan rumah keluarga pa tua itu.
Dirinya pun tak munafik bahwa keluarga pa tua itu cukup harmonis dan membuatnya nyaman. Awalnya ia merasa canggung kepada mereka, dan hanya kepada ana ia bisa leluasa karna memang ia mengenal ana. Namun saat mereka mengajaknya mengobrol, dirinya sudah tak secanggung awal.
Ahh vall melupakan bahwa pa tua itu tidak ikut mengobrol, pa tua itu hanya diam dan menyimak. Jika saja ia tidak bersama keluarga pa tua tersebut. Sudah ia tabok muka nya yg hanya menampilkan raut datar. Uhh menjengkelkan!
Tunggu?
Buat apa ia memikirkan pa tua tersebut?
Vall bangkit ingin membersihkan diri, namun dering dari ponselnya membuat ia berdecak sebal.
Vall melihat nama ririn diponselnya. Dengan malas ia mengangkatnya dengan posisi jongkok. Ponselnya masih belum full untuk di cabut.
"Kenapa?" Tanyanya langsung.
"Ehh valak kemana aja lo? gue telponin ga aktif!" Vall berdecak sebal saat ririn kembali memanggilnya valak. Kebiasaan!
"Hp gue mati" Jawabnya malas.
"Kenapa bisa mati? emang lo abis dari mana?" Vall mengusap telinganya yg terasa panas.
"Bacot banget si lo! Mau ngapain?" Tanyanya dengan kesal. Ia cape jika harus berjongkok seperti ini! Belum lg telinganya yg terasa panas karna ponselnya yg masih di carger.
"Gue ke apart lo, mau numpang tidur sma makan" Vall berdecak sebal. Kebaiasaan sekali sahabatnya ini. Padahal sudah memiliki rumah tpi tetap aja terkadang numpang tidur dan makan disini!
"Iya" Vall memutuskan sambunga secara sepihak. Ia yakin jika sahabatnya itu sedang mengumpat dirinya.
Vall pun kembali berdiri menuju kamar mandi. Ia akan berendam air hangat untuk beberapa menit. Badannya cukup pegal seharian ini.
Hampir setengah jam vall berendam dan akhirnya keluar dari kamar mandi. Vall Tersentak kaget saat sudah melihat sahabatnya yg sedang asik menonton drakor di laptop miliknya, disekelilingnya ada banyak cemilan.
"Lo mandi atau bersemedi? lama banget anjirr" Ririn berkomentar tanpa melihat sahabatnya.
Vall hanya acuh dan mengambil pakaiannya. Setelah selesai memakai baju, ia menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya.
"Ehh valak. Lo abis dari mana jam segini baru mandi?" Ririn kembali bertanya dengan memakan cemilannya.
"Bacot amat rin. Gue abis dari rumah pa tua" Ririn mempause film yg ia tonton, lalu melihat kearah vallery di meja riasnya.
YOU ARE READING
JusVall
RomancePertemuan pertemuan tak sengaja membuat Vallery Brigitha Carlos muak setiap kali harus bertemu dengan wajah datar Justin Erlangga Radja. Vall sendiri tidak tau mengapa setiap kali menatap justin membuatnya muak. Yang pasti... Vall Membenci Jus! Vall...