7. Interogasi!

434 52 0
                                    

'Banyak pertanyaan yg hinggap sampai melupakan isi jawaban'

◎◎◎◎◎◎◎◎◎
◎◎◎◎◎◎◎◎◎

Vallery mengerjap ngerjapkan matanya saat silau matahari memasuki indra penglihatannya. Matanya menyipit dan melihat jam yg berada didinding.

Tunggu? Mengapa ia bisa berada di kamar nya? Yg iya ingat terkahir adalah ia tertidur disofa ruangan justin.

"Udah bangun putri tidur?" Sindiran tersebut membuat vallery bangun dan menyenderkan badannya kepala diranjang.

"Stres lo ya vall! Lo tidur kaya orang mati! Seenaknya aja sama bos gue di kantor. Ada banyak pertanyaan yang bakalan gue kasih sama lo!" Vallery berdecak sebal saat ririn tidak berhenti mengoceh.

"Berisik! Masih pagi udah sakit kuping gue!" Kesal vallery dan turun dari ranjangnya.

"Hehh valak! Gue mau interogasi lo ya!" Kesal ririn menahan vallery yg ingin ke kamar mandi.

"Ck. Gue mau mandi! Lengket nii badan dari kemaren belom mandi!" Decak Vallery dengan kesal.

Ririn melipat kedua tangannya di depan dada. Menatap vallery dengan tatapan menuntut.

"Jawab pertanyaan gue dulu baru mandi! Lagi juga jadwal lo ngajar jam 8 hari ini!" Ingat ririn dengan menatap vallery tajam.

"Lo ga kerja emangnya?" Tanya vallery yang sekarang duduk di pinggir ranjang.

"Jam 8 sama kaya lo!"

"Ck. Yaudah apaan?" Decak vallery yg sudah mulai jengah dengan sikap sahabatnya.

"Kenapa bisa lo kenal sma bos gue?" Tanya ririn yang sudah memulai interogasi nya.

"Kan udah gue ceritain waktu itu!" Jawab vallery.

"Lo beneran ga tau pa justin itu siapa?"

"Ga!"

"Lo ga ngerasain takut deket sma dia?"

"Ga!"

"Ngerasain gugup gitu?"

"Ga!"

"Kenapa bisa lo sesantai itu sama pa justin?"

"Ga tau"

"Seharian ini lo ngapain di ruangan pa justin?"

"Makan"

"Jawab yang bener valak!" Geram ririn menahan amarahnya.

"Gue udah jawab semua!" Vallery ikut kesal dengan apa yang ririn lakukan.

"Tapi lo ga niat jawab nya!" Geram ririn lagi dan lagi.

"Ck. Dah ahhh gue mau mandi!" Ucap vallery dan berjalan pergi menuju kamar mandi membuat ririn mendesis kesal.

"Awas lo valak!" Kesal ririn mencak mencak menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup.

Setelah beberapa menit vallery keluar dengan handuk yang melilit ditubuh nya. Vallery tidak melihat keberadaan sahabat nya itu. Memilih acuh, vallery mengambil baju didalam lemari nya.

JusVallWhere stories live. Discover now