Part 25. Retak

8 1 0
                                    

❝Banyak rasa yang berserak hingga terasa sangat acak. Biar. Ini yang aku rasakan sekarang. — Felysia Aileen❞

Mama Muda ✓

Naila Anindia: eh tau gak?

Naila Anindia: sumpah gak nyangka banget anjay! @Iva Lovata lo kudu tau nih.

Vania Keisya: SEENAK ITU!

Vania Keisya: ASLI. ENGGAK NGERTI LAGI.

Vania Keisya: KALIAN KUDU NYOBAIN.

Iva Lovata: apa?

Vania Keisya: NGEUNAAAH.

Iva Lovata: ha?

Naila Anindia: si Vania kagak usah ditemenin woe anjir! OOT banget anjim.

Iva Lovata: ???

Vania Keisya: IVA JANGAN SOK POLOS KAMU, NAK!

Naila Anindia: jadi gini....

Naila Anindia: eh si Fely mana?

Naila Anindia: @Felysia Aileen woe!

Vania Keisya: GUE TAU NIH.

Naila Anindia: jangan dulu dikasi tau anjer! biarin sampe si Iva uget-ugetan penasaran.

Iva Lovata: udah tau kok.

Vania Keisya: DEMI APA? BOHONG LO, YA?

Iva Lovata: iya.

Naila Anindia: ANYING.

Vania Keisya: Nai, semuanya aja sodara-sodara si anjing lo sebutin.

Naila Anindia: /BENGEKKKKK.

Fely terkekeh. Fely hanya membacanya saja tanpa berniat mengetikkan sesuatu di sana. Fely penasaran, namun Fely sedang tidak ada tenaga untuk melakukan itu. Meskipun Fely dibuat terkekeh geli oleh kelakuan teman-temannya, tetap saja tak urung air matanya masih mengalir deras. Tidak ada isakan. Air matanya terus-menerus jatuh tanpa diminta.

Sejujurnya Fely sudah lelah, namun Fely tidak mencegah. Fely rasa, Fely harus melakukan ini. Ya, menangis. Fely hanya ingin menangis sekarang, itu saja. Terakhir kali Fely menangis ketika mantan pacarnya mengkhianatinya. Fely masih ingat betapa retaknya perasaan tulusnya itu dinodai dengan sebuah pengkhianatan.

Saat itu, Fely pikir pengkhianatan adalah kesalahan paling kejam yang harus dirinya terima. Namun, Fely salah. Ada yang lebih menyakitkan dari itu.

Dibiarkan bertanya-tanya tanpa jawaban.

Anggap Fely egois karena Fely tidak ingin menyalahkan dirinya sendiri. Harus Haris yang salah. Kenapa Haris tidak pernah berbicara apa pun tentang masa lalunya? Kenapa harus Fely yang menceritakan masa lalunya pada laki-laki itu tanpa diminta? Kenapa Haris diam saja? Kenapa Haris tidak berusaha?

Fely melirik jendela balkon yang masih tertutup rapat meskipun Fely tahu bahwa sinar matahari sudah menyinari bumi. Beruntung hari ini adalah hari libur. Jadi, Fely tidak perlu repot-repot meminta tolong pada Bunda agar mengirimkan surat sakit kepada pihak sekolah. Biasanya, jam segini di hari libur, Fely akan melongo ke kamar Haris lewat balkonnya. Melihat apakah laki-laki itu sudah bangun atau belum. Jika sudah, laki-laki itu pasti akan mengatakan, "Morning sunshine!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang