"Hallo?"
"Hallo ada apa Rangga?" tanya Rianti. Tumben sekali Rangga menelponnya dipagi hari seperti ini.
"Marchel."
"Dia kenapa?"
"Dia sudah ditemukan pihak polisi. Dan sekarang aku sedang bersama dia untuk di minta pertanggung jawaban," jelas Rangga.
"Alhamdulillah, tapi aku harus ke rumah sakit terlebih dahulu baru bisa menyusulmu ke sana," ujar Rianti.
ingin sekali rasanya Rianti pergi menemui Marchel sekarang ini namun masih ada tanggungjawab yang harus ia kerjakan saat ini.
Rianti segera bersiap pergi ke rumah sakit. Setelah siap ia langsung turun ke lobby. Kali ini ia memilih untuk menaiki taxi karena semakin cepat ia menyelesaikan tugas maka semakin cepat ia menemui Marchel.
"Rianti!" panggil seseorang
"Eh, Zahra, ada apa?"
"Hari ini jadwal kamu oprasikan?"
"Iya, aku tau dan aku takut tidak bisa menolongnya."
"Tidak apa, kamu pasti bisa. Kalau begitu aku duluan, oh iya pasien sudah ada di ruang oprasi?" ucap Zahra mengingatkan Rianti dan berlalu pergi masuk ke dalam ruangan di ujung persimpangan.
Rianti sudah siap dengan baju khusus operasi dan alat alat yang setia menemaninya. Keringat sudah bercucuran dikeningnya.
Sebelum melakukan oprasi Rianti mengajak semua rekan kerjanya untuk berdoa dengan kepercayaannya masing masing. Karena bekerja dengan melibatkan tuhan di dalamnya sangat mempermudahkan segala hal.
Tiga jam sudah Rianti di dalam ruangan dengan cahaya yang cukup redup. Bahkan sekarang keringat sudah sangat membasahi sekujur tubuhnya dan untunglah semua berjalan lancar sesuai harapan pasien itu selamat walau saat ini belum sadarkan diri.
Setelah selesai Rianti langsung pergi keruangannya, membersihkan diri dan langsung menelpon seseorang yang akan ia ajak ke kantor polisi.
"Hallo Aska."
"Iya, ada apa Ri?"
"Kalau kamu gak sibuk bisa temani aku ke kantor polisi?" tanya Rianti.
"Bisa, kenapa?"
"Marchel sudah ditemukan dan Rangga meminta ku untuk menemuinya disana," ucap Rianti
"Aku segera menemuimu."
Sambungan telpon terputus.
"Zahra, kalau ada pasien gawat darurat kamu bisa langsung telfion saya. Saat ini saya sedang ada urusan!" pamit Rianti.
"Ok Rianti."
Benar saat Rianti tiba di luar rumah sakit, sudah ada Aska diluar sana bersandar di pintu mobil.
Rianti berpikir kenapa tidak menunggu di dalam sedangkan cuaca saat ini sangat panas."Kenapa gak di dalam aja nunggunya."
"gak papa matahari kan sehat!"
gurau Aska.Rianti terkekeh dan masuk ke dalam mobil Aska. Dijalan Rianti selalu mengirimi Rangga pesan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Dan Rianti sangat terkejut ketika tau bahwa Marchel adalah korban dari broken home. Ada rasa kasihan terhadap Marchel, namun tidak ada yang bisa ia lakukan saat ini karena setiap perbuatan harus ada tanggung jawabnya.
Aska dan Rianti tiba di kantor polisi. Suasana sangat panas hal itu bisa dirasakan oleh Rianti saat pertama kali ia masuk dan melihat keributan di dalam. Terlihat bahwa marchel yang hampir saja memukul rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pahlawan Di Ujung Senja [END]
Historia CortaRianti namanya gadis dewasa yang tak kenal kata lelah dan berhenti. Ia selalu berjuang walau separuh dunianya tak seperti yang ia harapkan. Hingga Tuhan mempertemukan ia dengan sosok yang mampu mengubah dunianya menjadi baik. Namun sayang nyatanya...