ketiga [🎋]

317 44 3
                                    

Sorry for typo

Happy reading

‿︵‿︵‿ ✿ ‿︵‿︵‿






"hope, that is the only way for us to oppose unwanted destiny. "- mochii :"") sok alim lagi

-🌷🌷🌷-

"Aku adalah seorang Pasien"

"penderita Alzheimer"

Kageyama Miwa yang mendengar hal itu hanya terduduk kaku di atas dudukan putih itu, menelaah segala hal yang didengarnya, Lalu ia pun kembali bertanya "Apa itu Alzheimar?"

Hinata yang melihat itu hanya bisa tersenyum lemah melihat Miwa yang salah menyebutkan nama penyakitnya yang memang asing didengar oleh orang awam seperti dia.

"Haha..namanya Alzheimer, Salah satu penyakit pikun seperti demensia"Ucap Hinata sambil menatap bunga pemberiannya dengan tatapan sendu. "Ah maaf aku sedikit terlupa dengan apa yang tadi kukatakan" ucap Hinata membuyarkan lamunannya.

Miwa pun menghela nafas "Tadi kau bercerita tentang penyakitmu hinata-san" balas Miwa dengan nada yang terkesan sedikit khawatir pada empunya.

"Oh iya hahahah"Hinata pun terkekeh geli sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan rona malu di wajahnya yang putih.

" yoosshh akan kuceritakan! "Ucapnya dengan antusias. Sedangkan tobio yang mendengar hal itu dari kakaknya hanya menatap kaku pada bunga matahari di tangan kakaknya mencoba tuk meresapi apa yang diceritakan padanya sedari tadi.

" lanjutkan! "Ucap Kageyama tobio berbinar.

" baiklah " Miwa pun kembali bercerita

"Setelah itu.."

Hinata pun mencoba tuk berpikir sejenak agar ingatannya tidak kembali kabur seperti sedia kala,setelah mantap memikirkannya Hinata pun kembali menoleh ke arah manik biru milik Miwa.

"Sejak beberapa tahun lalu ,lebih tepatnya 10 tahun 3 atau 4 bulan dari sekarang, saat aku masih berumur belia, Aku selalu merasa aneh dengan diriku, bagaimana tidak! ,akhir-akhir itu aku selalu melupakan segala hal di sekitarku dari nama benda dan lain-lain. Entah kenapa aku selalu melupakannya walaupun aku memakainya sehari-hari" Hinata kembali diam, beberapa detik kemudian ia pun kembali berkata "Awalnya kupikir itu hanyalah sebuah penyakit lupa biasa, namun tidak, Hal itu terus terjadi berulang-ulang kali hingga aku menyadari jika apa yang kualami adalah hal yang tidak wajar dan beberapa hari kemudian keluargaku pun berinisiatif membawaku ke rumah sakit terdekat berharap agar tidak terjadi apapun yang dapat menimpaku"

Manik biru milik Miwa mulai bergetar melihat setiap intonasi nada dari cerita pria itu yang terdengar menyedihkan. Hinata pun hanya tersenyum kecil lalu menatap bunga itu kesekian kalinya.

"Sesampainya disana semua hal itu sirna, Aku difonis mengalami penyakit Alzheimer stadium awal. Dan anehnya Ruangan itu tiba-tiba dingin, ruangan itu mensunyi entah apa yang terjadi dengan perasaan keluargaku saat itu, dan yang paling buruk dari semua itu adalah... Aku dinyatakan akan hidup sekitar 10 tahun 7 bulan rata-rata hidup penderita penyakit Alzheimer"

Miwa pun meneguk ludahnya kasar, tatapannya kosong ke arah iris Jingga pemuda itu hanyut dalam setiap kata-kata yang dilontarkan olehnya.

"Gulp!"

(Hiatus) Memory And HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang