Destiny

589 64 1
                                        

        Tahun ajaran baru telah dimulai. Para mahasiswa baru berburu ekstrakurikuler demi mengembangkan bakat non akademis maupun mencari pengalaman dalihnya. Meski nyatanya tidak sedikit para junior justru memasuki club yang sama dengan senior yang tengah diincarnya. Namun ada satu orang mahasiswa baru yang justru tidak memilih club manapun dan memilih menjadi mahasiswa yang kuliah dengan tenang. Hingga akhirnya teman-temannya gerah melihat aktivitasnya yang hanya meliputi condo dan kampus. Dan disinilah Yin berada, club renang universitasnya. Yin ditarik paksa oleh Prom dan Folk ke basecamp club renang. Menggerang malas dan berjalan kesal ke bangku penonton tepi kolam renang. Alisnya mengerut sebal pada dua teman sialannya itu. Oh ayolah, Yin sama sekali tidak tertarik mengikuti club-club ini. Ia hanya ingin fokus pada kuliahnya.

    "Yin kemarilah!" teman pendeknya itu teriak begitu kencang pada Yin. Sumpah serapah diucapkan Yin dalam hati pada Folk. Folk memintanya memberi wai pada sekelompok pria didepan mereka. Pria tinggi dengan hidung bangir itu adalah presiden club renang ini jika ia tidak salah ingat, siapa namanya? Ohm? Lalu diikuti pria berambut pirang panjang itu sepertinya harusnya bernama Bboun, karena Prem sepupu gilanya itu sering menceritakan Bboun padanya. Dan siapa pria paling pendek diantara mereka itu? Terlihat dingin.

    "Phi War!" suara cempreng Prem tiba-tiba terdengar. Pria yang paling pendek diantara seniornya itu menoleh dan tersenyum tipis pada Prem. "Phi, boleh aku meminjam beberapa catatan milik untuk beberapa mata kuliah?"

    "Ai Pao, kenapa tidak meminta padaku?" Prem memutar bola matanya dan mencebik bibirnya malas

    "Kita bahkan berbeda jurusan jika Phi ingat" pria bernama War itu terkekeh kecil kemudian mengusap rambut Prem kecil.

    "Tentu. Datanglah ke kamarku, akan kuberikan nanti" Yin tertegun ditempat. Lesung pipi itu terlihat begitu manis dan pas diwajah pria mungil itu. Sialan! Yin sadarlah! Dia seniormu, lagipula dia seorang pria!

    "Baiklah! Yin, nanti antarkan aku ke condo P'War dulu ya. Sore ini aku harus ke rumah mu, ibuku menitipkan sesuatu untuk bibi" pria berpipi chubby.

   Yin memperhatikan bentuk wajah itu dalam diam. Maniknya yang memancarkan ketegasan, namun juga begitu cantik ketika terkena pantulan sinar matahari, lalu membentuk bulan sabit ketika tersenyum. Hidung itu mungil namun tetap bangir. Pipi yang tampak kemerahan karena sengatan panas siang ini membuatnya terlihat manis. Dan bibir merah muda itu terlihat tipis dan seakan menggodanya untuk terus diperhatikan.

    "AI SAT!!" Yin mengerjapkan matanya ketika rasa sakit di kepala belakangnya terasa begitu nyata. "Aku memanggilmu dari tadi, sialan!" Prem menatapnya marah. Yin masih diam dan tetap mengerjapkan matanya beberapa kali lagi. Dan akhirnya ia tersadar jika sedari tadi ia terus memperhatikan sosok War di depannya. Ia merasa malu ketika semua orang yang ada disana menatapnya bingung. Sedang War hanya diam berbalik menatapnya hingga seulas senyum tipis muncul dibibir War membuat Yin terkejut dan mendadak merasakan jantungnya berdegup lebih cepat.

.

.

.

     "Sebenarnya apa yang ada dikepalamu tadi? Aku terus memanggilmu, tapi kau tetap diam. Bahkan aku sudah banyak bercerita padamu, tapi kau tetap tidak fokus mendengarkan!" Prem mengeluh pada Yin. Seperti yang ia rencanakan tadi. Sore ini ia harus mempir ke kondo War untuk mengambil beberapa catatan seniornya itu. Ia harus pulang terlambat sore ini karena temannya, Benz, harus menyelesaikan tugas kelompok mereka. Beruntung sepupu gilanya ini mau mengantarnya ke tempat War. Ya sekaligus mampir ke rumah Yin karena titipan ibunya.

    "Tidak ada" Prem mendesah berat. Tentu saja hanya itu yang dapat Yin katakan. Mau ditaruh mana wajahnya jika ia mengatakan dengan jujur bahwa sejak tadi ia terus memikirnya seniornya itu. Sialan, ia jadi ingat bahwa sekarang ia sedang dalam perjalanan menuju tempat War. Jantungnya menggila dan ia merasa negitu gugup. Oh ayolah! Dia hanya mengantar Prem, tidak menghampiri War untuk hal lainnya!

Yinwar CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang