15. Teror

12 8 0
                                    

Grizella membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya,ah nyaman sekali rasanya.

rasanya grizella ingin terus menerus berada disana, disana moodnya berada, disana tempat dia bisa menenangkan pikirannya.hanya disana.

Grizella mulai memejamkan mata karena pening melandanya. tapi,suara ketukan pintu membuatnya membuka kembali matanya.

"masuk"

"maaf non-"

"panggil grizella aja bi" jawab grizella duduk.

"eh iya ini ada paket,tadi kurirnya dateng membawa ini tapi tidak tertera dari mananya" ucap bi rahmi.

"makasih ya bi" grizella tersenyum ramah,bi rahmi pun meninggalkan grizella.

Grizella memandangi kotak tersebut.siapa yang mengirimnya? Ah rasanya aneh tapi karena penasaran ia membukanya dan....

Grizella melemparnya asal

Betapa terkejutnya dia menemui foto dia yang ditanda silang merah dan bangkai kodok? 

Saat kotak itu di lempar,terbang sercarik kertas tepat jatuh di kaki grizella.

Hey, let's play! I hope you like my game.

-EL

Begitulah isi surat tersebut.

Siapa? Siapa yang mengirimnya? Grizella masih terus bertanya hingga kepalanya semakin pening,ia tidak kuat lagi menahan cairan bening dari kelopak matanya hingga cairan itu membasahi kedua pipinya.

Entahlah sudah berapa kali ia dibuat menangis, anggap saja grizella gadis cengeng. Tak apa, mungkin itu gambaran yang pas untuk dirinya sekarang.

"Kenapa grizella tidak bisa hidup tenang? Kenapa?!!!" teriak grizella menjambak rambutnya berkali-kali dengan kedua tangannya,menekuk kedua kakinya lalu memeluk lututnya, sore itu,,,di kamar grizella hanya di isi dengan suara isakan tangis yang tak ada henti-hentinya. Kamarnya menjadi saksi betapa cengeng dan terpuruknya keadaan ia sekarang.

Hingga grizella tak sadarkan diri.

******
"assalamu'alaikum bi, grizella dimana ya bi?" tanya juna yang baru saja pulang.

"di kamar den, daritadi bibi panggil buat makan malam tapi non grizella tidak membukakan pintunya, tidak menyahut juga" ucap bi rahmi, memang sedari 10 menit yg lalu ia bolak-balik ke kamar grizella.

"ouh, yaudh biar juna aja deh" juna keatas menuju kamar grizella.

"woy zell, keluar lu! Mau ngalahin ayam lu ya? Pakek ngerem di dalem segala?" teriak juna tapi masih saja tidak ada jawaban.

"ck, lo knp si? Lagi badmood? Atau ngambek? Dek woy!!! Zel ayok ih makan" panggil juna lagi tapi masih saja tidak ada balasan.

Pikiran juna mulai merancau, apa terjadi sesuatu? Ah membuatnya cemas saja. Tanpa pikir panjang ia mendobrak pintu, bodoamat dengan pintu rusak entar juga bisa di benerin lagi. Yg terpenting adiknya, grizella kesayangannya.

Hingga dobrakan kedua juna berhasil membukanya, betapa terkejutnya ia saat melihat grizella tergeletak di lantai dekat jendela dan bau apa ini? Bangkai?!! Bangkai kodok berada di ujung sana membuatnya terbelakak ditambah kotak,foto grizella dan surat,semua bercecer di lantai.

KezelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang