F G L . 20

673 52 2
                                    

Hembusan angin malam membuat seorang gadis sedikit meringgis, ia mengosok gosokan kedua telapak tangan nya agar dapat mengurangi rasa dingin itu

Sembari air mata nya terus menerus menetes ia menatap kosong danau di hadapan nya

Siapa sangka seorang yang terlihat memiliki wajah sangar saat berhadapan dengan musuh nya, kini mejadi sisi nya yang sangat rapuh

"Gua tau, gua itu anak ga bener, gua suka keluar malem! Gua anak geng! Gua sering ikut balapan, tapi apa mereka tau kenapa gua ngelakuin itu semua? Gua balapan biar bisa makan, gua kumpul sama geng montor biar bisa ngelupain beban hidup gua ini, hiks kenapa? Kenapa hidup gua sesusah ini? Kenapa orang tua gua jahat sama gua? Kenapa?! Kenapa mereka manfaatin gua hiks... Kenapa? Gua mau kayak mereka di luar sana punya keluarga yang selalu jagain gua, yang selalu negur gua kalo gua ada salah, hiks... Kenapa rasa nya sesakit ini setelah ndenger ucapan tadi..." di depan danau ini lah fryzka menumpahkan semua keluh kesah yang sendari tadi ia pendam

"Sedih banget karangan lo" celetuk seseorang dari belakang membuat fryzka kaget, sekali gus was was

Fryzka membalikan badan nya dan menatap seseorang di belakang nya yang saat ini tengah memasang wajah kaget dan jagan lupakan mulut nya yang terngaga

"Gila gila gua kira mb mb yang item kumel, dan ga tau nya bidadari!!" pekik orang itu kegirangan

"Hiks... Hiks..." fryzka masih menestral kan hisakan nya dan mengusap air mata nya

"Kenalan yok!" ajak orang itu antusiasi

Fryzka menatap orang di hadapan nya datar, sumpah ya ni cowok ga tau sikon! Ga liat ni fryzka abis apa? Malah di ajak kenalan, fix! Bau bau bau nya sih pakboy!

Fryzka tak menjawab ucapan seseorang dihadapan nya itu ia memilih membalikan badan nya kembali menatap danau yang tenang, menurut nya lebih baik menatap danau yang diam saja dari pada menatap orang gila bin stres itu

"Yah yah mb nya kok balik badan sihh" keluh orang tersebut dengan nada yang terdengar kecewa

Ia memajukan langkah nya berdiri tepat di depan fryzka, membuat fryzka menatap nya sangar

"Kenalin nama gua alex dari gugus sembilan, taratakdung tara----"

"Ga jaman" potong fryzka karna menurut nya kata kata itu sudah ga jaman, ya jaman lah ya pada masa nya:v

"Cie ngelawak mb nya" kekeh alex sambil mencubit ujung hidung fryzka membuat sang empu melotot

"Bosen idup lo?!" sembur fryzka galak membuat orang tersebut terkekeh

"Lo anak geng?" tanya alex membuat fryzka mengangkat sebelah alis nya

"Kok lo tau?"

"Kan tadi lo curhat sayang.. Sama danau ya gua tau lahh" fryzka memutar bola mata nya malas mendengar pangilan yang menurut nya menjijikan

Wait wait wait kenapa ia serasa akrab dengan orang di hadapan nya ini

Fryzka berniat pergi namun tangan nya di tahan oleh alex

"mau kemana?" tanya nya lalu mendudukan diri nya di atas rerumputan, dengan tangan nya yang masih mengengam tangan fryzka

"Duduk" titah nya namun sama sekali tak ada respon dari fryzka

Karna merasa gemas dengan tingkah fryzka, alex menarik tangan fryzka sehingga fryzka terduduk dengan kasar

"Anjir!" umpat fryzka kesal

"Gua tau lo ada masalah kan? Keluarga atau apa?" alex mencoba bertanya pada fryzka, ya meski sudah mendengar curhatan fryzka pada ibu danau, ia inggin mendengar jawaban fryzka langsung

F G L [fryzka gang leader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang