MY VAMPIRE MY ALBINO 12

42 3 0
                                    

Datte terdiam dan menatap Nanda. Nanda terdiam dan menunduk.

"Aku bukan mata-mata atau apapun itu! Akan ada hari di mana kau akan tau siapa aku.." kata Datte.

Nanda menunduk dan Dattepun menaruh obat itu.

"Kau kuat sekali di bully ya..!" Datte menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"Aku takkan menyerah..! Aku akan membuktikan bahwa aku tak berbeda dengan mereka..dan aku punya hak untuk mengagumi seseorang.." kata Nanda sedikit murung.

Datte terdiam menatap Nanda dan Nanda menunduk.

"Ceritalah..! Aku tau isi hatimu.." kata Datte.

Nanda menoleh dan menatap Datte. Datte perlahan tersenyum dan menatap Nanda.

"Hm..tidak..! Ini masalah hatiku, biar saja kupendam sendiri..! Kau takkan paham..." jawab Nanda.

"Hm..kau ini..!" sahut Datte.

Nanda menunduk dan Datte menaruh tangannya di pundak Nanda.

"Kau harus sabar..! Kau harus kuat..! Tenang saja..ada aku disini..aku tau kau berbeda denga orang kebanyakan..! Aku mengerti sekali bagaimana kau berjuang buat dia.." kata Datte.

Nanda pun menunduk dan meneteskan air matanya.

"Aku yakin kau kuat.." kata Datte menatap Nanda.

Akhirnya Nanda pun mulai terbuka dengan Datte dan menceritakan semua kisah hidupnya pada Datte. Datte selalu memberikan saran dan pujian bagi Nanda serta menyemangatkannya.

Nanda pun tak lupa untuk selalu berjuang mendapatkan hati Bailey walau harus terus terkena sakitnya pukulan dari mereka. Kekasih Bailey pun juga tak sega-segan menyakiti Nanda bahkan membuatnya di pecat dari pekerjaannya.

Datte selalu berusaha agar Nanda bisa melupakan Bailey. Walau dengan berat hati, Nandapun akhirnya perlahan mulai menghindar dari Bailey dan selalu sakit hati ketika bertemu dengannya.

Nanda pun juga berusaha mencari pekerjaan yang baru untuk mencukupi kehidupannya. Akhirnya Nanda mendapatkan pekerjaan di sebuah panggung teater dan mendapatkan posisi sebagai vokal.

Nanda selalu melatih vokalnya bersama dengan teman-teman barunya di panggung teater itu. Datte pun selalu mengantarkannya kemanapun Nanda mau.

Hingga suatu ketika di siang hari yang panas, Nanda tengah memasak dan di temani oleh Datte. Datte duduk di kursi sambil menatap Nanda sibuk memasak. Datte pun mendekati Nanda dan berdiri di belakangnya.

"Kau masak apa?" tanya Datte.

"Kau ini..! Merokok saja kerjanya..! Apakah tak ada kerjaan yang lain?" kata Nanda sambil memotong sayuran.

"Cih..! Ya Nona..! Maaf..aku matikan.." kata Datte.

Nanda tersenyum dan terus memotong sayuran.

"Aku boleh membantumu?" tanya Datte.

"Ya..kau bisa menjaga masakan itu agar tak gosong.." kata Nanda.

"Itu saja?" tanya Datte.

"Ya.." kata Nanda.

"Mana..aku saja yang menyelesaikannya..! Kau duduk saja ya Nona manis.." Datte memegangi pundak Nanda.

Nanda kaget bukan main. Datte pun langsung memotong sayuran itu dan menyelesaikan masakanya. Nanda terdiam menatap Datte dan ada sedikit rasa kagum padanya.

"Silahkan di coba..! Bagaimana masakanku?" kata Datte.

Nanda perlahan tersenyum dan mencicipi masakan Datte. Datte tersenyum manis.

"Kau suka?" tanya Datte."Enak..!" jawab Nanda malu.

"Ya..aku memang jago masak.." kata Datte.

"Sombong sekali..!" kata Nanda.

"Barusan kau bilang enak kan? Berarti aku jago masak..! Hahaha..bercanda..!" kata Datte.

Nanda tersenyum dan Datte duduk di sampingnya. Nanda terdiam menatap Datte dan Datte mencicipi masakannya.

"Oh ya..aku dengar ada neon festival nanti malam dekat dengan Big Ben..! Apakah kau mau ikut?" ucap Datte.

"Hm..apakah disana bayar?" kata Nanda.

"Kau kira ada yang gratis? Aku yang akan membayarnya..! Tenang saja..asalkan kau mau menemaniku kesana..bagaimana?" kata Datte.

Nanda tediam dan Datte menatapnya.

"Hm..baiklah..! Aku akan ikut denganmu..! Terimakasih atas tawarannya.." kata Nanda.

"Ya.." kata Datte.

Nanda tersenyum dan menunduk.

"Hm..aku ingin bertanya padamu.." kata Datte pelan.

Nanda menoleh dan menatap Datte.

"Bolehkah aku meminta hatimu?" tanya Datte.

Nanda kaget bukan main dan matanya melotot menatap Datte. Datte menatap kedepan dan sesekali mencicipi masakannya.

"Maksudmu apa?!" kata Nanda kikuk.

"Apakah perkataanku kurang jelas di telingamu? Aku ingin kau memberikan hatimu padaku..!" ucap Datte.

"Kau ini aneh.." kata Nanda.

"Hn..aku serius..!" kata Datte menatap Nanda.

"Kau aneh..sungguh.." kata Nanda.

"Cih! Kau ini, aku serius..!" kata Datte.

"Tak mau..!" jawab Nanda.

MY VAMPIRE MY ALBINO ☪THE END☸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang