MY VAMPIRE MY ALBINO 14

32 2 0
                                    

"Ya..memangnya kau bisa berenang?" kata Datte.

"Aku bisa kok.." kata Nanda.

"Cih..! Silahkan..!" kata Datte.

Datte pun mendorong tubuh Nanda ke dalam air dan Datte tertawa dalam hatinya. Lalu Datte pun melompat dan menyelam mencari Nanda. Nanda pun berusaha berenang dan Datte memeluk tubuh Nanda di dalam air.

Datte pun spontan mencium bibir Nanda dan Nanda menatapnya. Nanda kaget dan histeris di dalam air. Datte melepaskan ciumannya dan tersenyum manis pada Nanda. Lalu Datte membawa tubuh Nanda ke atas permukaan.

Nanda hanya terdiam dan tak bisa berkata apa-apa. Lalu mereka pun mandi kolam bersama hingga hari semakin sore. Lalu Nanda pun menuju ruang ganti dan menatap dirinya di cermin.

"Aku..dicium?" tanya Nanda dalam hati.

Dan tanpa sadar, Datte berada di belakang Nanda. Tetapi kehadiran Datte sangat mengganjal dan tergambarkan jelas di cermin itu. Nanda seolah-olah sendiri dan Datte tak terlihat sama sekali di cermin.

"Matanya yang merah..badannya yang bidang!" kata Nanda dalam hati.

"Sudah selesai?" Cermin itu mengatakan bahwa kau lah wanita yang paling cantik..!" kata Datte tiba-tiba.

Nanda kaget bukan main. Nanda pun melihat kejanggalan itu dan menatap cermin dan Datte.

"Mengapa kau?! Tak..terlihat di-?!" gumam Nanda.

"Sudah..jangan di bahas..ayo aku mau makan, aku lapar..!" kata Datte merangkul Nanda.

Lalu ia membawanya menuju kafe dekat dengan mall itu. Nanda termenung dan Datte menatapnya.

"Ayo makan..! Jangan termenung..!" tegur Datte.

"Kau mengapa berada di ruang ganti wanita tadi? Kau tak malu?" ucap Nanda.

"Hn..untuk apa? Jika ada aku mereka pasti akan suka.." kata Datte.

"Sombong sekali..!" kata Nanda.

"Hn..aku memang tampan..!" kata Datte.

"Dan mengapa kau bisa tak terlihat di cermin hah?" kata Nanda.

Datte menunduk dan tersenyum penuh misteri.

"Aku bisa sulap kok.." gumam Datte.

"Bohong..!" kata Nanda.

"Terserah..! Makan sana..!" kata Datte.

Lalu mereka pun beristirahat dan duduk di bangku taman dekat dengan mall itu. Nanda terdiam dan menunduk sementara Datte melirik kearah Nanda.

Matahari pun terbenam dan hari menjelang malam. Lalu Datte mengajak Nanda untuk membeli beberapa pakaian dan Datte membeli sebuah kamera.

"Datte..apakah uangmu habis?" tanya Nanda.

"Kenapa? Baju itu kau tak suka?" kata Datte.

"Bukan..! Aku hanya heran..kau banyak sekali belanjanya sampai membeli kamera mahal..apakah kau tak kehabisan uang?" kata Nanda.

"Tenang saja..uang banyak di bank nasionalku..!" Datte bergurau.

"Aa..kau aneh..n" kata Nanda.

"Hm..ganti baju sana..! Aku sudah membelikan baju yang bagus untukmu..! Sekarang kita harus siap-siap menuju neon festival..!" kata Datte mendorong tubuh Nanda masuk ke ruang ganti.

Nanda sedikit kesal dan hanya cemberut imut.

"Apakah kau mau aku menemanimu ganti baju?" tanya Datte ikut masuk.

Nanda kaget dan spontan mendorong tubuh Datte.

"Kau aneh..! Keluar kau..! Tunggu giliran!" jerit Nanda.

Datte tersenyum aneh dan memegangi dahinya.

"Hm..kau polos-polos licik juga ya.." kata Datte dalam hati.

Malampun tiba dan kini mereka tengah siap-siap menuju neon festival bersama-sama.

"Baiklah..ayo kita berangkat..! Aku sudah siap.." Datte menunggu sambil menghisap rokoknya.

"Ya..aku juga.." kata Nanda.

Akhirnya merekapun sampai di neon festival dan mereka berjalan-jalan bersama.

"Oh ya..Nanda..kau bisa mengabadikan gambar lewat kameraku ini?" kata Datte.

"Ya..aku bisa.." kata Nanda.

Datte berpose dan angin pun berhembus menerpa tubuh mereka. Dan seketika Nanda kaget dan kagum pada wajah Datte. Sosok wajah dengan tatapan tajam dan senyuman yang manis itu membuat Nanda kagum dengan perlahan.

"Baiklah..bagaimana? apakah gambarku bagus? Wajahku tak terlihat burukkan?" gumam Datte.

MY VAMPIRE MY ALBINO ☪THE END☸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang