SECRET

851 77 18
                                    

Ehm...

Ini bukan lanjutan dari "Waktu Dan Kamu" tapi ini sebuah cerita di belakang layar "Waktu Dan Kamu"

Pernah mimpi dalam mimpi?

Ngggak kok, ini bukan Naruto yang mimpi kalau Hinata meninggoy.

Bukan juga tentang Hinata dan Naruto reinkarnasi—ketemu— menjalin cinta—dan bahagia.

Ini sepenggal cerita saja di belakang layar..


***

Seharian ini yang dilakukan Naruto di sekolah hanya berkeliling saja, dan tidur di sembarang tempat layaknya gelandangan. Kini posisinya ada di halaman belakang sekolah dan tengah tertidur di atas rumput dan di bawah pohon besar rindang. Semburat jingga telah terlihat di langit, dan sebentar lagi sekolah akan dipulangkan.

Ting! Ting! Ting!

Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Mata Naruto yang tadinya terpejam, kini terbuka dan mengambil benda pipih yang ada di samping kepalanya. Membuka layar ponselnya, pemuda itu memasuki sebuah aplikasi untuk membaca.

"Manusia bodoh itu masih membuat cerita ini, padahal minggu kemarin sudah digertak Hinata," cibir Naruto yang tetap membuka dan membacanya.

Naruto tidak pernah membaca cerita dari sahabatnya itu, jadi dia hanya memberi vote tanpa melihat seperti apa jalan cerita itu, dan mengizinkan dirinya sebagai pemeran utama. Karena ini chapter terakhir, membuat Naruto penasaran dan mulai membacanya.

Matanya perlahan membaca tiap bait tulisan itu tanpa sepenggal kata yang tertinggal. Awalnya Naruto menikmati alurnya, namun matanya melebar sempurna saat membaca cerita itu dan terus membacanya hingga akhir. Darahnya seakan naik pitam dan kepalanya terasa berasap saat baru mengetahui isi cerita itu.

Naruto segera mengambil posisi duduk dan terus membacanya dengan napas menggebu-gebu kesal.

"Cerita sampah apa ini!" umpat Naruto. "Yang benar saja! Aku penyakit jantung! Hinata meninggal! Jantungnya untukku! Shika sialan!"

Naruto segera berdiri dan berlari menuju kelasnya untuk memberi pelajaran pada sahabat nanas sialannya. Jam pulang telah berbunyi membuat laki-laki itu semakin mempercepat langkahnya, takut Shikamaru sudah pulang.

"Oi Naruto! Bagaimana jantungmu?!"

"Naruto! Mau kuberi jantungku tidak?"

Setiap siswa yang lewat memberi ejekan padanya membuat Naruto menggeram kesal.

"SHIKA!" teriak Naruto saat sudah memasuki kelas dan mendapatkan Shikamaru dan Kiba tengah terkikik geli membaca komentar.

"Oh! Bintang utama sudah datang," sambut Kiba tersenyum lebar tanpa akhlak.

Naruto melangkah dengan tatapan sangar dan meraih kerah baju Shikamaru.

"Cerita sampah apa itu!" geram Naruto.

Shikamaru tersenyum miring. "Kau membacanya? Kau bilang, kalau kau tidak tertarik."

WAKTU DAN KAMU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang