1. PERTEMUAN

2.1K 114 17
                                    

Gaes, kalau ada typo kasih tahu ya hehe (buat yang mau aja) aku bakal perbaiki lagi PUEBI dan EYD-nya.
.
.
.

Happy Reading
.
.
.

Kamu datang bagaikan hujan yang tanpa izin jatuh dan membuatku tidak bisa menghindar. Langit menangis saat aku diam meresapi detak jantungku. Suara gemuruh begitu berdengung di telingaku saat aku kembali mengingat suaramu.

Disetiap negeri ini tidak ada yang tidak mengenalku. Namikaze Naruto—pewaris tunggal NAMUZ Corp, dengan kekayaan yang begitu berlimpah dan kekuasaan yang kuat. Namun, di balik semua kekayaan dan kemegahan yang kupunya, aku manusia yang tidak berguna. Di dalam diriku terdapat jantung yang begitu lemah. MIRIS.

Breaking News! Pewaris tunggal NAMUZ Corp dikabarkan memiliki riwayat penyakit jantung.

Kabar terbaru! Memiliki riwayat penyakit jantung, pewaris NAMUZ Corp dikabarkan tidak akan bertahan lama!

Mengejutkan! Ternyata selama ini putra tunggal Namikaze Minato memiliki penyakit gagal jantung.

Setiap hari begitu benyak berita yang keluar tentangku. Hidupku terus-terusan dihantui dengan kematian, kadang aku berpikir. Kapan aku mati? Apa yang terjadi jika aku mati? Bagaimana dengan Ayah dan Ibu jika aku mati? Apa tubuhku tidak akan sakit lagi jika aku mati?

Bertahun-tahun aku terkurung di dalam gedung besar putih ini. Setiap hari hanya obat-obatan yang tercium, tidak ada rerumputan atau lapangan lebar tempat bermain. Bertahun-tahun aku berada di rumah sakit yang seperti neraka ini, tidak ada teman, atau siapapun.

"Naruto, bertahanlah, Nak. Sebentar lagi kamu akan keluar."

Hanya itu kelimat yang sering diucapkan Ibu untuk menghiburku. Tapi kapan? Kapan aku keluar dari sini Bu? Kapan aku terbebas dari alat-alat yang menganggu tubuhku? Kapan?

"Ayah, kapan aku bisa bermain diluar sana?"

"Naruto, nanti. Kamu harus bersabar, sebentar lagi kamu pasti sehat."

Aku muak! Aku lelah setiap hari harus terkurung di dalam kamar yang penuh sesak ini. Aku ingin bebas dan melihat dunia luar.

Aku lelah, jika memang tuhan ingin mengambil nyawaku, ambil saja. Tapi, jangan menyiksaku seperti ini. Aku mohon.

Beberapa menit lagi adalah ulang tahunku. Orang-orang mungkin akan bahagia menyambut hari kelahirannya, namum bagiku itu tidak ada istimewanya. Saat mereka merayakan bersama teman-temannya, keluarga, dan orang terdekat. Maka aku akan merayakan di balik kamar yang sudah kutunggu selama 10 tahun ini.

Mataku melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul 01.00 malam, sudah 1 jam lebih namun tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Aku turun dari ranjang, mengambil sebuah kamera di dalam laci dekat ranjangku, dan kembali duduk di atas ranjang.

Ckrek!

Sebuah langit malam yang begitu dingin dan gelap aku abadikan di dalam kameraku. Sudut bibirku terangkat membentuk senyuman, namun seketika semua itu luntur kembali. Kenapa Ayah dan Ibu tidak datang? Padahal ini adalah hari ulang tahunku, setidaknya ada kedua orang tuaku yang menemaniku.

"Bosan," gumamku menghelakan napas bosan.

Aku segera turun dari ranjang. Lorong rumah sakit begitu sepi, namun aku tidak takut karena aku sudah terbiasa. Kakiku membawaku pada taman yang ada di rumah sakit ini. Dari kemarin aku ingin sekali kesini.

WAKTU DAN KAMU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang