Sinar matahari yang menyilaukan itu mampu menembus kaca bening yang sudah berdebu. Tepat dimana sinar itu tertuju—disana pula ada empat pemuda yang sedang berdiri dan sedang menatap sesuatu.
Keringat bercucuran dan sorot mata yang tajam menatap ke-arah lantai putih berdebu.
Tepat dimana seorang laki-laki terduduk lemas disana.
Tak lama laki-laki bersurai coklat itu mendekatkan wajahnya kepada pemuda yang terduduk lemas itu.
"Lain kali jangan mencoba menghindari kami mengerti?"
"Apa kau lupa, itu jadi kebiasaan kami kan?"
Pria itu tersenyum miring.
"Oh, lain kali minta lah uang jajan lebih banyak dari ibumu." ucap salah satu laki-laki dengan kekehan sembari menghitung uang ditangannya.
Sementara laki-laki yang terduduk lemas itu sedang mengatur nafasnya. Wajah yang penuh luka itu membuat dirinya sangat lemas.
"Hei, sudahlah, dia sudah seperti itu masih kalian jahili juga?" sahut pria berambut merah muda.
Ketiga pemuda lainnya pun menoleh.
"Hei, Park Jihoon, tidak biasanya kau seperti ini. Ada apa, hah?"
Pemuda berambut hitam pekat yang berada disebelahnya pun mengangguk setuju.
"Kau benar sekali, biasanya dia yang banyak bicara dan paling jahil."
"Benar apa kata Baekhyeon dan Daeho. Apa kau kasihan pada orang aneh ini."
Jihoon mendengus.
"Apakah kalian bisa diam? Kalian itu hanya menambah polusi suara."
Jihoon menggantung omongannya.
"Aku sedang tidak mood saja hari ini."
Ketiga pria itu saling melempar pandangan—lalu mengendikan bahu mereka.
Ke-empat orang ini memang sudah terbiasa mencari masalah di sekolah.
Bahkan mereka terkenal karena komplotan geng yang nakal.
"Hei, aku mencari kalian kemana-mana ternyata disini."
Sumber suara itu berasal dari ujung pintu disana.
"Jaehyuk, kenapa kau baru datang?" tanya Hajoon yang heran mengapa Jaehyuk datang terlambat dari biasanya.
"Ah, iya maaf aku terjebak macet." balas Jaehyuk jujur.
Tiba-tiba sorot mata Jaehyuk tertuju kepada pemuda dibawah sana.
"Kalian apakan dia?" tanya Jaehyuk tanpa mengalihkan pandangannya.
Baekhyeon menoleh kepada Jaehyuk,"Seperti biasa."
Jaehyuk terus menatap pria yang terduduk lemah di bawah sana. Tersirat rasa kasihan pada pemuda tak berdaya itu.
Jaehyuk adalah anggota terakhir yang masuk geng berandalan itu. Geng ini sudah di buat oleh Baekhyeon sejak masa sekolah menengah pertama dengan empat anggota saja—tapi tiba-tiba Jihoon memasukan anggota baru—Jaehyuk—pada saat masa sekolah menengah akhir.
Lalu apa saja yang mereka perbuat di-sekolah?
Menindas siswa lemah dan juga meminta uang yang bukan hak mereka—secara paksa—kepada setiap siswa yang lewat dihadapan mereka. Itu memang menjadi kebiasaan mereka—karena mereka merasa paling kuat diantara siswa yang lain.
Netra Daeho tertuju pada pria dibawah sana lalu mendekat kearahnya.
"Asahi, jangan lupa besok kau bayar lebih ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile | Asahi [✓]
FanfictionKetika hanya hujan yang bisa menghantarkan kenyamaan dan kebahagian bagi hidupnya. Bahkan, hanya setetes air hujan yang turun membasahi tanah itu, bisa mengubah kesendirian yang terasa membosankan bisa menjadi teman baiknya. Suatu ketika, bukan hany...