O6 ; disappear

426 97 21
                                    

Bunga-bunga yang indah mulai bermekaran. Kumbang terbang kesana kemari hanya untuk singgah pada kelopak bunga warna-warni itu.

Sudah berbulan-bulan berlalu—tak terasa Asahi dan Jaehyuk sudah berada di kelas akhir. Tak terasa juga sudah hampir satu tahun lamanya mereka bersahabat. Tahun ini juga mereka berada pada satu kelas yang sama. Semakin lama mereka semakin akrab bahkan tak bisa terpisahkan satu sama lain.

Seperti ada lem diantara mereka.

Bahkan jika Asahi berjalan sendirian seseorang akan bertanya 'dimana Jaehyuk?' Begitu pum juga sebaliknya.

Tapi keadaan Jaehyuk semakin parah. Dia sering sekali mengalami mimisan dan pusing. Jangan tanya berapa kali Asahi mengajak Jaehyuk untuk memeriksakannya ke dokter. Tapi Jaehyuk juga berkali-kali menolak bahkan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Asahi khawatir karena hal itu juga yang sering dialami mendiang ayahnya. Tak ingin berperasangka buruk tapi pikiran itu terus datang.

Asahi hanya berharap Jaehyuk benar-benar baik-baik saja seperti perkataannya.

Siang ini mereka pulang bersama menaiki bus umum. Mereka bercanda sembari bus melaju dengan kecepatan sedang. Tak lama mereka sampai di halte dekat komplek rumah mereka.

Tapi tak lama Jaehyuk terpikat dengan bunga yang berada disebelah halte bus itu.

"Asahi lihat ini."

Asahi menoleh.

"Ada apa?"

"Bunga ini hanya bisa mekar satu tahun sekali. Kita beruntung bisa melihatnya saat ia mekar."

"Benarkah? Bunganya sangat cantik."

Jaehyuk mengangguk meyetujuinya.

"Aku harap aku bisa melihatnya mekar lagi tahun depan," ucap Jaehyuk.

"Kita selalu melewati jalan ini pasti kau bisa melihatnya lagi tahun depan."

Jaehyuk terkekeh.

"Semoga saja."

Asahi lalu mengajak Jaehyuk untuk berjalan kembali—karena rumah mereka masih lumayan jauh.

Asahi lalu mengajak Jaehyuk untuk berjalan kembali—karena rumah mereka masih lumayan jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari berlalu—Jaehyuk akhir-akhir ini sering tak datang ke sekolah.

Alasannya juga kurang jelas.

Bahkan rumahnya pun terlihat sepi seperti tak punya penghuni selama berhari-hari. Karena penasaran, Asahi mendatangi rumah Jaehyuk dan mengetuk rumahnya berkali-kali tapi tak ada balasan. Jaehyuk juga tak bisa dihubungi.

Pada jam istirahat hari itu Asahi berada di kelasnya sendirian. Dia tak berminat pergi ke kantin. Asahi malah menggambar bagian belakang bukunya untuk menghindari jenuh dan bosan.

Tapi tak lama segerombolan laki-laki datang dan tiba-tiba menggebrak meja Asahi. Seketika gambaran Asahi tercoret pensilnya sendiri karena ia terkejut. Tak lama salah satu dari ke-empat orang itu menonjok pipi Asahi.

Pluviophile | Asahi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang