O5 ; leave

434 100 4
                                    

Kadang sahabat menentukan akan jadi seperti apa diri kita. Bisa dibilang sahabat itu cerminan dari kita sendiri. Singkatnya mereka itu seperti lingkungan—yang bisa membangun bagaimana sifat kita nanti.

Semakin lama Jaehyuk dan Asahi mulai dekat dan akrab seperti sahabat pada umumnya. Mereka bersama sepanjang waktu.

Meskipun mereka tak berada di kelas yang sama tapi mereka tetap bisa bertemu saat jam istirahat. Dan terlihat juga perubahan sikap Asahi yang mulai mengerti apa itu bersosialisasi.

Orang-orang yang dulu menjauhi Asahi dan menganggap Asahi aneh—sedikit demi sedikit mulai berinteraksi dengan Asahi.

Lonceng sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu—yang artinya jam istirahat sedang berlangsung.

Jaehyuk terlihat gelisah di tempat dimana ia duduk saat ini.

Dihadapannya sudah ada ke-empat pria dengan kaleng soda ditangan dan permen loli dimulut.

Sudah lama sekali mereka ber-lima tidak berkumpul seperti ini-semenjak Jaehyuk mulai bersahabat dengan Asahi.

Dengan hembusan semilir angin di rooftop dimana mereka berpijak—hanya ada keheningan menyapa mereka.

"Ada apa kau menyuruh kami datang kemari?" tanya Baekhyeon langsung kepada intinya.

Jaehyuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aku ingin keluar dari geng ini."

Kalimat itu membuat ke-empat berandalan itu membulatkan mata lebar-lebar.

Jaehyuk sudah menghilang tak ada kabar dari empat sekawannya itu—lalu tiba-tiba memanggil mereka ber-empat hanya untuk mengatakan hal itu?

"Tunggu, kau serius?" tanya Daeho memastikan.

Jaehyuk mengangguk.

Jihoon berdecih. "Pasti karena anak aneh itu kan?"

Jaehyuk menatap Jihoon intans. "Terserah kalian menganggap aku keluar karena Asahi atau apa tapi, aku ingin keluar karena aku sudah tak nyaman berada di geng ini."

Jaehyuk bangkit dari duduknya lalu mulai beranjak dari tempat itu.

Jihoon mendengus, emosinya memburu. "Berengsek!"

Seketika Jaehyuk menghentikan langkah kakinya.

"Apa kau tak ingat bagaimana dirimu dahulu, hah?"

Jihoon berdecih. "Lemah, tak berdaya... Dan seperti sampah! Sama seperti sahabatmu yang aneh itu!"

Tangan Jaehyuk terkepal menahan emosi yang mulai memuncak.

"Kau ditindas layaknya sampah dan tak ada orang yang mau membantumu," ucap Jihoon.

Sunyi mengambil alih beberapa sekon.

"Tapi, salah satu orang yang biasa menindasmu dan tiba-tiba dia mengulurkan tangannya kepada orang seperti dirimu," ucap Jihoon, dengan napas memburu.

"Apa kau tak ingat itu?"

Buliran-buliran air mulai menetes pada pipi Yoon Jaehyuk.

Ia seketika teringat kembali masa lalunya.

 
 

Yoon Jaehyuk, pria yang dikenal banyak siswa karena ia berasal dari geng berandal itu—dahulu sangat berbeda dari sekarang.

Jaehyuk, sering ditindas, dan dipaksa memberikan uang sakunya setiap hari kepada empat orang teman sekelasnya.

Pukulan demi pukulan ia terima sehari-hari.

Pluviophile | Asahi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang