"gue cemburu!" Ujar Ardian serius
Naila terpaku, benarkan Ardian cemburu? Cemburu kepadanya? Ia sangat bahagia, hatinya menghangat
"Tapi boong!" Ujar Ardian lagi lalu diakhiri tawa
Naila mendelik tak suka, Ardian aja gantengnya subhanallah masyallah Allahuakbar masa suka sama gue yang remahan rengginang memang benar bumi tak akan pernah bisa menggapai langit, batin Naila. "Gue pulang!" Ketus Naila lalu merebut kunci motornya,
"Gue belom selesai ngomong" ujar Ardian mengakhiri tawanya
"Terserah! Gue mau pulang" ujar Naila lalu menyalakan mesin motornya dan mulai melesat meninggalkan parkiran sekolah
Ardian menatap punggung perempuan itu sambil tersenyum tipis, kalo gue boleh jujur. Gue beneran cemburu, batinnya.
Naila memarkirkan motornya dan memasuki rumahnya, tapi langkahnya berhenti ketika ada cowok berseragam SMA sama sepertinya hendak mengetuk pintu rumahnya dengan ragu, ia mengenal cowok itu "ngapain Lo?" Tanya Naila sedikit ketus
"Gue mau ketemu Genta" jawab laki-laki itu
"Lo yakin mau ketemu Genta? Lo ga takut kalo digebukin lagi?"
Cowok itu tersenyum manis, Naila biasa saja melihat senyum itu tak seperti dulu saat melihat senyuman itu hatinya selalu berdetak kencang, namun sekarang tidak lagi "iya, gue kesini mau minta maaf sama Genta" jawab Daniel, ya laki-laki itu adalah Daniel dan diangguki oleh Naila.
Naila menyuruh Daniel duduk dan memanggil Genta di kamarnya "abanggg! " Teriak Naila yang tak menemukan Genta diranjang nya
"Apaan dek, gue lagi dikamar mandi" balas Genta tak kalah berteriak
"Ada yang nyariin tuh, dibawah!" Ujar Naila
"Iyaaa bentar" jawab Abangnya
Naila memasuki kamarnya untuk berganti pakaian, moodnya benar-benar hancur gara-gara Ardian "naila-naila jangan terlalu baper ngapa! Mana mau Ardian sama Lo dasar remahan rengginang!" Cerocos Naila pada dirinya sendiri. Setelah mengganti seragamnya, Naila turun kebawah dan melihat Rangga dan Gilang yang memasuki rumahnya
"Nailaaa!" Teriak Gilang heboh
"Apaan dah" jawab Naila
"Sini dong duduk nai, kita gosip-gosip gitu" kekeh Gilang dan langsung menghadap jitakan maut dari Rangga "apaan si Lo!!" Ujar Gilang ngegas
"Tangan gue gatel kalo denger Lo ngomong" sinis Rangga
"Yaudah! Tutup telinga Lo!" Bentak Gilang
"Ngapain kalian kesini!" Suara bariton itu membuat Gilang dan Rangga terdiam tak berkutik
Sedangkan Daniel? Hanya menatap Naila tanpa berkedip, tanpa sepengetahuan Naila tentunya
"Abang ih! Ngagetin aja!" Sewot naila
"Ya udah si jangan sewot gitu" kekeh Genta,
Gue udah bikin kesalahan yang fatal banget, nyakitin perasaan adik leader yang notabennya temen baik gue sendiri, yang udah gue anggep seperti Abang gue sendiri gue ga siap kalo harus kehilangan orang yang gue jadiin panutan, batin Daniel
"Gue bikinin minum bentar ya" ujar Naila lalu beranjak dari duduknya
Genta duduk di sofa single, tatapan tajam "ngapain kalian kesini?" Tanya Genta dengan nada datarnya berbeda sekali saat Berbicara dengan Naila
"Gue kesini mau minta maaf sama Lo bang, gue salah gue udah nyakitin perasaan adek Lo" jawab Daniel
Genta terkekeh pelan "ngapain harus minta maaf kek gue? Kenapa ga langsung sama Naila aja?" Daniel hanya diam ia benar-benar merasa bersalah, ia malu jika harus mengatakan maaf kepada Naila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardian & Naila
Teen Fiction⛔Dilarang keras menjiplak dan mencopy cerita ini dalam bentuk apapun! 📌 Beberapa part diprivat acak! Follow terlebih dahulu sebelum membaca! Jika kalian mengira jika Naila adalah cewek cantik dan pintar yang sangat diidam-idamkan di sekolahnya maka...