Chapter 85

253 17 0
                                    

Seneng ga Ardian udah pulang? Seneng dong!!
Follow Igku dong
@divamrgrtha
Kalian juga bisa ss cerita ini dan tag aku disg kalian wkwkw ayo kita berteman walaupun virtual dan online 😖🤣


Flashback
Fano membuka pintu utama mansion omahnya dengan tergesa-gesa, "Hai son, tumben kesini ada apa?"

"Omah, Fano to the point aja. Omah tau kan Ardian di Belanda ngapain? Ga jelas banget om sama Tante bilang ada urusan" ucap Fano

Wanita paruh baya itu tersenyum, "kenapa kamu khawatir gitu?"

"Iya kan Ardian sepupu Fano" jawab Fano yang menurutnya masuk akal, ia merasa aneh dengan kepergian Ardian kali ini seperti ada yang mengganjal. Ia bertanya kepada ayahnya tapi ayahnya itu tidak tau, ia juga sempat bertanya kepada mommy dan daddy-nya Ardian namun mereka hanya menjawab ada urusan yang harus diselesaikan aneh bukan? Ardian juga tidak mengaktifkan ponselnya lalu sebenarnya ada apa?

"Duduk dulu" perintah Dian lalu menuangkan teh hangat, diluar sedang hujan deras dengan petir yang menyambar-nyambar, "kamu kesini naik apa? Kamu ga kehujanan kan?" Tanyanya lagi

Fano menghembuskan nafasnya jengah, "omah, Fano kesini tanpa basah sedikit pun berarti pake mobil kan?"

Dian terkekeh geli lalu menyerahkan secangkir teh hangat yang masih mengebul asapnya dan diterima oleh cucu laki-lakinya itu, "serius kamu mau nanya Ardian karna Ardian sepupu kamu?"

Fano menganggukkan kepalanya setelah menandaskan teh hangat yang diberikan omanya, "maksud omah?"

"Bisa jadi karna ceweknya Ardian nanyain Ardian ke kamu? Bukan karna kamu yang pengen tau keadaannya Ardian tapi ada orang lain" jelas Dian

Fano melirik omahnya, "omah tau Ardian udah punya cewek?"

Dian mengangguk, "dia pernah kesini kan? Kamu lupa?"

"Oh iya Fano inget, engga kok omah cewenya Ardian sabar banget nungguin Ardian yang gatau diri, ga ngasih kabar. Awas aja kalo udah pulang ke indo Fano bejek-bejek!" Kesal Fano

"Ah begitu ya, Oma jadi kangen. Terus cewek kamu kapan dikenalin ke Oma?" Goda Dian terkekeh geli

Fano lagi-lagi menatap omahnya jengah, "ayolah Oma, Fano kepo ada apa sama Ardian"

Dian menganggukkan kepalanya, "jadi gini, Ardian di jodohin sama anak temen bisnisnya om Ragiel dan---"

"Apaa Oma? Dijodohin? Jaman apa dijodohin segala? Ga ini ga bisa dibiarin" marah Fano bahkan ia siap menendang meja berukir kayu jati yang terlihat mengkilap dan mahal didepannya

"Tenang dulu, oma belum selesai!" Kesal Dian, cucu laki-lakinya ini benar-benar emosian sekali

"Awalnya Ardian berangkat karna ada urusan, dia gatau kalo sebenernya ia mau dijodohin di Belanda, sama teman kecilnya Ardian siapa ya oma lupa namanya"

"Anastasya?" Ucap Fano

"Nah iya Ardian dijodohin sama Anastasya itu bukan wasiat atau apapun cuma buat bisnis aja biar tambah lengket persahabatan Om Ragiel sama papihnya Anastasya"

Fano membelalakkan matanya, "apa cuma bisnis? Om Ragiel jodohin Ardian cuma semata-mata buat bisnis?"

"Tapi om Ragiel ga maksa Ardian buat Nerima perjodohan ini, Ardian sama Anastasya kan belum pasti saling suka, apalagi celline-mommy Ardian udah tau kalo ardian punya cewek di indo yang ardian suka"  jelas Dian

Ardian & Naila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang