Minhee memerah matanya sambil menunduk. Meremat handuk yang bahkan tidak terpakai dengan benar, seharusnya dia tadi memakai baju sebelumnya saja.
"Hee..."
"Jangan gini plis"
Minhee sudah menangis saat tangan kasar yunseong meremat lembut pundaknya. Tubuh keduanya sama sama basah, minhee masih tidak mau mendongakkan kepala.
"Minhee, tatap gue"
Tangan kanan yunseong dengan pelan mengangkat dagu minhee agar dapat melihat wajah sang istri.
"Lo sebenci itu sama gue ya?"
Minhee menggeleng dengan bibir dan mata bergetar. Yunseong makin menghimpitya ke dinding. Jempol pria itu mengusapi bibir bawahnya.
Minhee tersentak kaget saat yunseong mencium bibirnya tiba tiba. Sangat terburu sampai minhee mencengkeram punggungnya.
Minhee dibuat pening saat tangan yunseong masuk ke dalam handuknya lalu mengusap pinggangnya dengan sensual. Gigitan yunseong membuat minhee membuka mulutnya, langsung saja lidahnya masuk mengeksplor habis mulut minhee.
Keduanya terengah setelah ciuman panas itu diputus oleh yunseong. Minhee terlihat kacau namun juga menggiurkan.
Kepala yunseong turun menyerang leher minhee sampai beberapa kissmark tercipta.
Yunseong mematikan shower lalu mengangkat tubuh minhee ke kamarnya.
Minhee menjerit pelan ketika yunseong dengan sengaja menghentak keras tepat dititik terdalamnya.
Tangan pria itu tak diam, daritadi memainkan bagian tubuh sensitif minhee yang lain.
"Sakit?"
"Ngga-ahh!"
Minhee menekan kepala yunseong agar sang suami terus mengulum dadanya. Gerakan pinggul yunseong bahkan makin terburu.
Yunseong menyeringai ketika mendengar desahan keras minhee menyebut namanya juga tubuh si cantik bergetar hebat mendapat orgasme pertamanya.
Dibelainya pipi minhee dengan lembut dan mengajak bibir bengkak itu berpagutan lagi. Minhee sudah tak peduli apapun, mengikuti ciuman liar yunseong sampai dagunya basah oleh liur mereka.
Yunseong makin menekan tubuh minhee saat merasa miliknya mulai sesak. Minhee meringis merasakan banyaknya sperma yunseong yang mengisi lubangnya.
.
