12

970 120 32
                                    






"Segampang itu anjing, surat materai nggak ada harga dirinya"

Tutur minhee melihat yunseong membuang kertas yang mulai dilahap api ke tempat sampah dapur.

"Mulai sekarang jangan misuh mulu ya, istri"

"Enakan misuh sih, tapi yaudah"

Yunseong tersenyum simpul, meraih tangan istrinya digandeng keluar. Ada undangan pesta tunangan dari sunwoo. Akhirnya salah satu teman sengklek yunseong ada yang akan menikah.

"Gue kok malu ya seong"

"Kenapa? Lo cantik, bahkan malam ini lebih cantik dari biasanya"

Minhee mencibir. Yunseong mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sampai disana mepet waktu, sunwoo dan pasangannya bahkan sudah tukar cincin. Yunseong dan minhee menyusul duduk didekat jungmo dan hyunjin.

"Akhirnya ketemu sama minhee, gue jungmo"

Minhee mengangguk sopan dan menerima uluran tangan pria kaya itu-ya semua teman yunseong memang kalangan atas sih. Membalas senyum hyunjin, sayang sekali jeongin tidak ikut.

Semua tamu bertepuk tangan acara utama sudah selesai. Minhee menoleh saat yunseong menepuk pahanya.

"Gue ke toilet ya istri"

"Jangan lama-lama tapi"

Yunseong mengangguk sambil terkekeh, mengecup pelipis minhee sebelum beranjak

Minhee tidak takut ditinggal sebenarnya, cuman ekspresi jungmo saat menatapnya buat ngeri

Minhee tidak takut ditinggal sebenarnya, cuman ekspresi jungmo saat menatapnya buat ngeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























"Temen lo tadi serem bangeet, kayak om om"

"Yang mana? Jungmo?"

"Ha a"

Yunseong melepas jasnya lalu diberikan kepada minhee. Mengambil air dingin dikulkas diteguk, tak menyadari minhee menatap jakun seksinya naik turun.

"Mau?"

"E-enggak"

"Jungmo pernah bilang dia suka sama lo"

"Wtf, nggak pernah ketemu juga"

"Dia temen woobin"

"...dunia sempit banget ya"

Mengangguk setuju dengan ucapan minhee. Mereka bertatapan, minhee membuka mulutnya "gue ke kamar ya"

"Ngapain? Mulai sekarang kita sekamar aja"

Pipi minhee merona buat yunseong tertawa kencang.

"Lo tuh ya-gue nggak bakal bosen bilang lo lucu, karena hwang minhee emang segemes ini"

Pipi minhee ditekan kencang hingga empunya kesakitan.

Yunseong berjalan ke kamarnya diikuti minhee yang menggigit bibir bawah, gugup bak akan malam pertama.

"Mau ganti baju"

"Ganti sini aja"

Minhee mendengus, hendak keluar mengambil piyama ke kamarnya namun tangan yunseong menariknya-tubuhnya dibanting ke ranjang.

"Ngapain sih ngambil baju? Ntar juga telanjang"

"Seong, jangan minta sekarang gue capek"

"Sebentar doang"

Minhee hendak menolak lagi namun kalah dengan tubuh besar yunseong yang mengukungnya-bibirnya pun dimakan dengan rakus. Resleting celana minhee dibuka tidak sabaran, tak berselang lama celana kain itu melorot.

Tangan yunseong melakukan apa yang harus dilakukan dibawah sana. Yang sebelah menuntun jemari minhee memompa kebanggaannya yang mulai membesar.

"Gue cepetin, tapi nggak janji"

Yunseong menyeringai, mengangkat kaki jenjang istrinya yang terkulai pasrah. Wajahnya ayu memerah menatap yunseong dengan sayu. Memasukkan dengan perlahan agar minhee merasakannya keseluruhan.

Minhee dengan tubuh terhentak mendesahkan namanya juga meremasi dadanya sendiri merupakan bonus pemandangan indah untuk yunseong malam ini.






.




Perjanjian | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang