Empat hari berlalu kini dimana hari ini tepat pernikahan Putra mahkota Yao Zhan dengan Putri dari menteri Lu yang bernama Lu Ji Jia.
Empat hari itu pula Ming Yu dan Ru An masih berada di kekaisaran Liu karena mereka akan pulang setelah pernikahan Yao Zhan selesai.
Pernikahan Yao Zhan dan juga Ji Jia sangat mewah karena ini pertama kali kaisar Zhao Feng mengadakan upacara pernikahan untuk anak laki laki nya.
Selayaknya upacara pernikahan pasti di hadiri banyak tamu serta menyajikan berbagai macam macam makanan dan minuman.
Kini Ming Yu tengah duduk bersama Ru An serta keluarga kekaisaran Feng yang ikut hadir.
Keadaan canggung antara kaisar ibu Mui Mei dan juga Ru An apalagi Ming Yu.
"Ru An kenapa kau kabur waktu itu? Dan kemana Mi Na?" tanya kaisar Feng.
Ru An mengehela nafas berat,"Aku sudah bilang saat itu aku di jebak, aku sedang mabuk saat itu, aku tidak sadar,"
"Lalu kemana Mi Na?" tanya ibu Mui Mei dengan sinis.
"Aku sudah membunuhnya, aku tidak perduli lagi pula aku tidak salah sampai kapan pun aku tidak akan mengangkat selir," Ucap Ru An dengan tegas.
"APA?!!" Sungguh Ibu Mui Mei sangat terkejut atas penuturan kata putra nya.
Kaisar Feng memijat pelipisnya pusing, "Sudahlah aku mengerti kenapa kau seperti itu Ru An, dan kau Mui Mei tidak seharusnya kau memaksakan kehendak Ru An,"
"Aku seperti itu karena aku ingin semua wanita merasakan bagaimana sakitnya berbagi suami," tiba-tiba ucapan Mui Mei Menjadi lirih.
Semua terkejut atas penuturan kata Mui Mei.
"Ini salah ku yang tidak menghargai wanita,"Ucap kaisar Feng menyadari atas kesalahan nya, walaupun ia kaisar seharusnya ia tidak serakah seperti itu.
"Kau tahu saat ayah mu mengangkat selir bagaimana perasaan ibu," Ibu Mui Mei terisak kecil.
"Bahkan kau tahu Ru An ibu waktu itu ingin bunuh diri,"Ucap ibu Mui Mei membuat kaisar Feng terkejut.
"Maaf bagaimana pun semua sudah terjadi,"Ucap kaisar Feng lalu memeluk Mui mei yang tengah terisak kecil.
Ming Yu hanya diam bingung ingin berkata seperti apa, jadi selama ini ibu mertuanya itu seperti itu karena ingin semua wanita merasakan bagaimana berbagi suami, Ming Yu tahu bagaimana rasanya berbagai suami Ming Yu pun hampir berbagi suami jika Ru An tidak membunuh wanita itu.
"Ibu aku tahu perasaan mu, tak semua laki-laki itu sama, ibu lihatkan Ru An begitu setia padaku, ayah Feng waktu itu masih labil, mungkin ia merasa bahwa dirinya kaisar ia melihat ayah nya dulu yang juga memiliki selir,"Ucap Ming Yu berusaha mencairkan suasana canggung antara dirinya dan juga Ibu Mui Mei.
"Ming Yu benar, aku terlalu labil waktu itu,"Ucap kaisar Feng menyetujui ucapan Ming Yu.
"Hidup itu pilihan, rakyat biasa pun bisa memiliki selir,"Ucap Ru An.
"Akhsss....."Tiba-tiba Ming Yu meringis sambil memegangi perutnya.
Sontak semua mengalihkan pandangan nya pada Ming Yu.
"Kenapa Yu'er?!"Panik Ru An sambil memegang perut Ming Yu.
"Tidak papa perut ku sedikit keram," Ucap Ming Yu menyandarkan kepalanya pada bahu Ru An.
Kaisar Feng dan Ibu Mui Mei menatap heran ke arah Ming Yu dan Ru An tak terkecuali yang sudah tahu bahwa Ming Yu sedang mengandung.
"Ming Yu tengah mengandung,"Ucap Ru An memberi tahu dengan senyum nya.
Mui Mei merasa salah kepada Ming Yu, benar yang dikatakan Ming Yu tadi, ia egois sehingga tidak memikirkan perasaan orang lain.
"Ming Yu maafkan ibu, ibu terlalu egois sehingga tidak memikirkan perasaan mu,"Ucap ibu Mui Mei lalu memeluk Ming Yu.
"Aku tidak pernah sekalipun marah pada ibu,"Ming Yu membalas pelukan Mui Mei.
Semua orang yang melihat tersenyum Bahagia ada pula orang yang menyaksikan percakapan mereka tersebut membuatnya terharu.
"Sudah sudah sekarang hari kebahagiaan Yao Zhan kita harus ikut berbahagia,"Ucap kaisar Feng menghentikan suasana yang menjadi sedih tersebut.
"Iya ayah benar mari kita kesana,"Ucap Ru An lalu berjalan ke arah Yao Zhan di ikuti yang lainnya.
Akhirnya semuanya selesai, tidaK ada masalah lagi, Ming Yu harap semuanya akan terus seperti ini.
Inikah akhirnya, akhir dari kisah Ming Yu atau Aline yang bertransmigrasi ke tubuh Putri Liu Ming Yu.
Ming Yu tidak tahu harus bersyukur ataupun bersedih, di sisi lain ia ingin sekali kembali ke asalnya tetapi juga Ming Yu menemukan kebahagiaan disini, kebahagian yang tak pernah ia dapat seumur hidupnya.
Ia tak menyangka akan berakhir di sini dengan kebahagian, dari sini Ming Yu belajar bahwa Tuhan mempunyai cara tersendiri untuk membahagiakan umat nya.
Akhir dari kisah Ming Yu adalah kebahagiaan karena hidup seperti roda yang berputar ada duka dan ada suka.
Seperti pohon yang tertiup angin, kadang roboh kadang juga kokoh, sama seperti manusia kadang putus asa kadang juga tetap semangat.
-End-
Kali ini beneran End, makasih banget loh yang udah mau baca cerita aku makasih banget!.
Maaf ya kalo end nya gk sesuai sama yang kalian harapin, aku itu bukan puitis bahkan mendeskripsikan sesuatu aja susah banget.
Jangan lupa votmen untuk terakhir kalinya.
Makasih banget loh sekali lagi😭aku gk nyangka banget ada orang yang suka sama cerita aku😭.
Maaf juga kalo end nya acak acakan kalo niat nanti di revisi, kalo niat ya!
Oke Bye bye tunggu nanti ada promosi cerita baru aku nanti bakal aku kasih tahu di sini.
MAAF BANGET KALO GK SESUAI YANG KALIAN HARAPIN END NYA😭
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liu Empire [Complete]
Ficción históricaNo plagiat🚫 Ini asli pemikiran sendiri(bukan terjemahan) Saling menghargai oky! **** Jangan lupa Follow dulu akun Author nya! Aline, ketua mafia di abad ke-21 mati saat menjalankan misi nya membunuh musuhnya karena bom yang di pasang oleh musuhnya...