Kalau Papa tak ada...
Kau hari ini sedang sakit. Sekujur tubuhmu merasa dingin, namun kau berkeringat. Kepalamu juga terasa pusing sekali, seperti berputar tiada henti.
Saat ini, kau hanya bersama mama. Papa sedang sibuk bekerja menjaga toko onigirinya yang akhir-akhir ini dikerumuni banyak pelanggan.
"Masih pusing kepalanya?" tanya mamamu.
"...iya ma. Rasanya pusing. Hiks."
Mamamu menghela napasnya dengan berat. Mamamu takut kalau hal ini dilihat Papamu. Sebab Papamu belum tau tentang dirimu yang baru saja jatuh sakit pagi ini.
"Suhu panasnya sudah mulai turun sih. Tapi, kalau lama-lama dibiarkan juga gak baik." gumam Mamamu yang sedang memandangi termometer ditangannya.
"Mama..."
"Iya sayang?"
"Pengen peluk papa..... Hiks."
Mama sedikit terkejut ketika kamu mengatakan hal itu. Karna merasa tidak bisa mengabulkan keinginanmu, akhirnya Mama hanya bisa meminta maaf sembari mengelus kepalamu.
"Maaf ya, (Name). Mama gak bisa bawa kamu kesana. Papa lagi sibuk sama tokonya."
Entah bagaimana rasanya jawaban yang diberikan Mama membuat dirimu patah hati. Tidak bisa bertemu Papa dalam waktu yang lama seperti bencana besar untukmu.
Kamu pun menangis, "Mau peluk papa, ma...hiks-hiks"
"Iya sayang iya. Kamu sekarang minum obat dulu, terus tidur. Nanti pas bangun bisa langsung peluk papa, yah?"
Kamu menolak mentah-mentah perintah Mamamu. Tangisanmu makin kencang, kamu terus berulang kali mengatakan kalimat yang sama.
"Mau peluk papa!! Huwaaaaa"
"Ah- iya sayang iya. Sebentar mama telpon papa dulu yah"
Mamamu mengambil telpon genggam miliknya, dan langsung menekan nomor telpon Papamu.
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Dan suara seseorang terdengar dari sana. Itu Papamu.
Seperti sudah tidak bertemu bertahun-tahun, kamu langsung bangkit dari tempat tidurmu dan berlari ke pintu untuk memeluk Papamu.
Tampak disana Papamu yang masih mengenakan apron juga seragam khas toko onigiri milik Papamu.
Papamu yang masih berdiri di pintu kemudian melihat wajah merah demammu langsung menyambutmu ke dalam pelukannya.
"Hngg... Papa! Huuwaaaaa!"
"Maafin Papa ya sayang.." Papamu menepuk-nepuk pelan punggung belakangmu.
Kamu mengangguk-anggukkan kepala, mengiyakan ucapan maaf dari Papamu.
...rasanya seperti ada yang kurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya Twins As Your Daddy
FanfictionSuka dukanya bareng Papa kembar gimana yah? ••• Haikyuu © Furudate Haruichi Story © ZumiUwU ••• Start : 11/08/2020 || End : 27/11/2020