Setiap pergi ke Sekolah bareng Papa....
Pagi itu kamu sudah sibuk mempersiapkan dirimu untuk pergi sekolah. Mulai dari menyiapkan buku, menyisir rambut, sampai memakai seragam.
Bagaimana dengan bekalmu?
Tentu saja kamu yang menyusunnya kedalam kotak bekal. Mana mungkin Papamu mau membantumu.
Gak, bercanda.
Papamu sudah diwanti-wanti Mamamu untuk tetap membantumu menyiapkan bekal, apapun yang terjadi. Bahkan sudah diancam dengan pisau yang baru diasah. Jadi, tak ada alasan untuk menolak membantumu lagi.
"Papa! Bantuin ambilin kaos kaki di jemuran bundar" pintamu sambil menggoyang-goyangkan kaki Papamu.
"Ya ampun, sayang. Sebentar dulu, papa masih ngehias kotak bekalmu"
"Gak usah dihias gapapa, Pa. Ambilin kaos kakiku dulu. Plisssss" goyangan kaki Papamu semakin kau kencangkan, kamu akan berhenti sampai Papamu menurutimu.
"Iya-iya ini Papa ambilin" Papamu menurutimu.
Setelah semua persiapan sudah diselesaikan, kamu dan Papamu pun pergi ke sekolah.
Sesampainya disana, seperti hari biasanya begitu kamu datang bersama Papamu pasti langsung dikerubungi Ibu-ibu.
Tentu saja bukan tanpa alasan. Itu karna Papamu yang terlalu murah senyum pada wanita selain Mamamu.
"Selamat pagi, Bunda-bunda! Habis ngantar si kecil ya?" sapa Papamu dengan senyumnya.
"Pagi juga Pak Atsumu. Kayak biasa ya, Bapak suka senyum. Saya jadi suka"
"Eh? Gimana maksudnya ya Bund?" tanya Papamu heran.
"Suka sama anaknya, Pak. Jadi pengen saya jodohkan sama anak laki-laki saya yang seumuran dia" jawab Ibu-ibu itu sembari terkekeh.
"Oh gitu ya, ahahaha. Ibu bisa aja"
"Loh? Istri bapak kemana?"
"Istri lagi kerja bund"
"Waduh, kalau saya sih lebih milih jadi ibu rumah tangga aja. Apalagi ada bapak di rumah aja, kan biar harmonis"
"Suaminya tante gak kerja ya?" celetukmu asal.
"Heh, (Name) gak boleh gitu sayang" tegur Papamu.
"Loh? Tapi tante tadi bilang suaminya di rumah aja. Berarti gak kerja"
"Ssshhh, udah sayang. Lebih baik kamu masuk deh. Nanti siang Papa jemput. Dah, Dadah sayang~" ujar Papamu sambil mendorongmu masuk ke dalam kelasmu.
"Pak, si kecil aktif ya bicaranya" ucap ibu-ibu tadi.
Papamu sweatdrop, "Ah, ibu-ibu saya pulang duluan ya. Maaf anak saya emang suka asal nyeplos"
"Gapapa, pak. Anak-anak emang terlalu jujur. Hahaha"
Papamu pun kemudian pulang. Sedangkan dirimu, masih menatap kepergian Papamu dari balik jendela kelas.
...ada aja candaan ibu-ibu yang suka kelewatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miya Twins As Your Daddy
FanfictionSuka dukanya bareng Papa kembar gimana yah? ••• Haikyuu © Furudate Haruichi Story © ZumiUwU ••• Start : 11/08/2020 || End : 27/11/2020