Cerita 12 - Osamu

1.9K 393 31
                                    

Waktu Papa sakit...

"Beristirahatlah. Biar aku yang memantau toko onigirimu" ujar Mamamu.

"Jangan. Besok kan ada rapat dikerjaanmu" balas Papamu.

Kamu hanya berdiri didepan pintu kamar Mama dan Papamu. Melihat Mamamu yang sejak tadi pagi mondar-mandir untuk menyiapkan bubur dan air dingin untuk Papamu.

"Istirahat, atau aku takkan membiarkanmu mendekati (Name)?" ancam Mamamu pada Papamu.

"Jangan jauhkan aku dari (Name). Nanti sakitku akan tambah parah kalau tidak ada dia"

"Kalau begitu, biarkan aku yang memantau tokomu. Lagipula ada karyawan juga disana kan? Aku kesana hanya mengecek keadaan bukan untuk bekerja"

"Baiklah, terserah. Asal jangan jauhkan aku dari (Name)"

Tiba-tiba Mamamu menoleh ke arahmu lalu tersenyum kecil, "Iya. Tuh dia, lagi berdiri depan pintu"

Dengan wajah yang terlihat merah dan mata sayu, Papamu memanggil namamu.

Sedikit berlari kau pun menghampiri Papamu.

"Papa sakit?" tanyamu yang berdiri dipinggir ranjang.

"Gak. Papa cuma kurang istirahat" jawab Papamu sembari memegang jemari kecilmu.

"Sayang, Mama pergi sebentar ya. Jagain Papa, oke? Bilang ke Papa minum obat terus tidur. Paham, sayang?"

Kamu mengangguk, "Oke, Mama. Biar dokter (Name) aja yang jagain Papa"

"Good girl!" puji Mamamu sambil mengelus kepalamu singkat, sebelum pada akhirnya Mamamu pergi.

Sejak tadi pagi, kamu selalu memperhatikan Mama. Jadi, kamu sekarang tau apa yang harus kamu lakukan untuk membantu menyembuhkan Papamu.

Yaitu, mengompres kening Papa dengan air dingin yang ada di samping ranjang.

Namanya juga masih kecil, jadi terkadang kain kompresan untuk Papamu belum kamu peras dengan benar.

"Gapapa, sayang. Kalau kamu gak bisa gak usah dipaksa, oke?"

"Tapi, Papa... (Name) juga mau bantuin. Biar Papa cepat sembuh" ucapmu dengan wajah sedih dan hampir menangis.

Sungguh, kamu benar-benar merasa sedih ketika mengetahui Papamu sedang sakit.

Papamu meletakkan tangannya dipucuk kepalamu, "(Name) ada disini aja, Papa udah ngerasa sembuh"

"Be-beneran?"

Terlukis senyuman kecil diujung bibir Papamu.

"Kalau gitu, (Name) mau tidur di samping Papa aja boleh? Biar bisa nemenin Papa"

"Boleh"

Kamu pun naik ke atas ranjang, dan meniduri sisi kosong ranjang itu.

....rasanya seperti tidak ada penyemangat hidup.

Miya Twins As Your DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang