'4'

2K 223 39
                                    

"Yibo berhenti minum-minum" Haoxuan menghampiri Yibo yang duduk di meja makan. Yibo hanya melirik malas padanya dan kembali meminum alkoholnya. Kemudian ia menarik kursi di hadapan Yibo dan mendudukinya.

"Sebenarnya kau ini kenapa? Dari kemarin kau tidak mau bercerita padaku?" Tanya Haoxuan yang penasaran Yibo sedang dilanda masalah apa sebenarnya. Sudah dua hari temannya itu menginap di rumahnya dan sering sekali minum (minum-minuman keras). Dia sebenarnya ingin mengabari Xiao Zhan tapi ia malas.

"Sebenarnya aku sedang ada masalah dengannya" Yibo akhirnya bercerita. Ia menatap kosong ke depan dengan tatapan sedu sambil memegang gelasnya.

"Entah kenapa aku merasa jenuh padanya, dia selalu sibuk bekerja dan semuanya harus menurut padanya dari tidak boleh menyalakan motor, bermain game, tapi dia sama sekali tidak memperhatikan ku dan memilih pekerjaannya" Yibo mencurahkan isi hatinya dengan wajah yang sekarang sedih dan memerah. Kata-katanya terdengar tidak beraturan sebenarnya.

"Dia selalu melakukan apa yang dia mau tapi jika aku melakukan apa yang aku mau dia selalu melarang, sungguh egois"-Yibo

Haoxuan menyimak setiap curhatan Yibo.

"Yang kau maksud 'dia' itu Zhan?" Yibo mengangguk menanggapi pertanyaan Haoxuan.

"Yah itu terkesan egois tapi apa kau tidak tanya dulu mungkin saja dia memiliki alasan" Nasihat Haoxuan pada Yibo.

"Tentu saja dia memiliki alasan, alasannya terdengar kekanakan aku tidak suka"-Yibo

"Sebenarnya disini kau dan Zhan salah"-Haoxuan

Yibo melirik mendengar perkataan Haoxuan seakan menuntut agar Haoxuan mengatakan lebih lanjut.

"Jadi maksudku adalah kau ataupun Zhan sama-sama salah, kalian menikah di usia muda dan sekarang baru berjalan 2 tahun sudah seperti ini, kalau sudah lama seharusnya Zhan mengerti bukanya seperti itu, kau sebagai kepala keluarga jangan mau dituntut dan dikendalikan seharusnya kau yang mengatur bukan istrimu" Jelas Haoxuan memprovokasi Yibo. Yang diajak bicara hanya diam menatap meminta penjelasan lebih lanjut dan mulai tertarik.

"Bayangkan saja seorang suami harus menunggu istrinya bekerja itu kan tidak masuk akal, jika Xiao Zhan terus mementingkan pekerjaannya bukanya sama saja dengan dia sudah tidak peduli lagi denganmu?"-Haoxuan

"Jadi yang lebih bersalah itu Zhan ge?"-Yibo

"Ya, bisa dibilang begitu, sekarang aku melihatmu sampai seperti ini jadi terkesan dia benar-benar sudah tidak peduli lagi padamu jika dia peduli mungkin sudah menelponku"-Haoxuan

"Hah, kata-katamu tidak memberikan jalan keluar"-Yibo

"Jadi kau mau aku memberikan jalan keluar untukmu dari masalah ini?" Tanya Haoxuan lebih serius. Yibo menggunakan kepalanya menanggapi pertanyaan Haoxuan.

"Menurutku kau dan Zhan lebih baik break dulu" Usul Haoxuan yang terkesan negatif kalau difikir-fikir.

"Apa maksudmu?"-Yibo

"Ya, kau dan Zhan saling merenung dulu tapi jika kau merasa sudah tidak ada lagi yang kau pertahankan lebih baik lepaskan saja"-Haoxuan

"Jadi maksudmu aku istirahat dulu di dalam rumah tanggaku atau aku ceraikan Zhan ge?"-Yibo

"Itu tadi usulan ku jadi kau lakukan yang apa mau kau lakukan saja"-Haoxuan

"Sebenarnya aku juga berpikir untuk pisah"-Yibo

"Sekarang aku tanya apa yang kau pertahankan sekarang di dalam rumah tanggamu? Apa Zhan sudah minta maaf? Semua yang terjadi ini apa bisa diulang agar tidak terjadi?"-Haoxuan

Before 173 DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang