Aku membuka kembali selembar buku milik kakak ku, aku mengamati satu persatu tulisan tangan miliknya.Kamu tahu? Aku suka sekali membuatkan mu susu hangat tiap malam. Tapi bunda yang meminumnya haha maaf kan aku.
- Na JaeminAku membuka beberapa tulisan kecil yang ia tulis, sungguh indah tulisannya lalu aku melihat kembali foto dia bersama ayahku ehm almarhum ayahku.
Tuan anda sangat baik hati, saya sangat menyayangi anda. Saya menganggap anda seperi ayah saya sendiri, Terima kasih tuan telah Menyuruh saya menjaga putri anda ini. Dari saya Na jaemin untuk tuan Na Jaewon.
Apa? Bagaimana kakak bisa bertemu ayah? Sedangkan kakak bertemu kami sesudah ayah meninggal.
Ayahku meninggal saat aku dilahirkan dan Jaemin bergabung dengan keluarga ku saat aku berumur genap 3 tahun.
Lalu apakah Jaemin juga tau kerabat ayah? Dan keluarga besar ku?
Ataukah
Dunia ku hanya dunia fantasi ku?
---
"Permisi tuan, apa ada orang?" Tanyaku dengan mengatuk pintu rumah seseorangDan lelaki berumur tersebut keluar dengan membukakan pintu "oh tidak, bukankah kamu anak dari jaewon?" Ucapnya
Aku mengangguk lalu membungkuk kan badan ku "apa kabar om? Baik baik saja bukan?"
Lelaki tersebut tersenyum kecil lalu Mempersilahkan aku masuk "baik saja, bagaimana keadaan ibu mu?"
Aku duduk disebuah sofa bewarna hitam dan pemandangan tersebut memang sudah tidak asing
Rumah ini milik orang tua temanku Lee Jeno.
"Kenapa kamu kemari?" Tanya lelaki tersebut
"Om donghae apakah anda kenal dengan sosok bernama Jaemin?" Ucapku
Ayah dari Jeno tersebut menggarukkan kepalanya lalu menatapku
"Kenapa tidak asing?" Jawabnya
Aku Memiringkan kepalaku "sungguh? Apa benar anda pernah mengenalnya?" Kataku menekankan perkataan sebelumnya
Lelaki tersebut mengangguk lalu tiba wanita cantik tersenyum dan membawa nampan putih dengan beberapa gelas disana
"Tante irene, sudah berapa lama tidak bertemu" Ucapku lalu menundukkan kepalaku
Wanita itu tersenyum dan duduk disamping suaminya
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanyanya
Aku menoleh ke arah om donghae.
"Ini dia bertanya apakah aku kenal dengan lelaki bernama Jaemin, sungguh tidak asing bukan?" Jelas om Donghae
Wanita berparas cantik tersebut mengerutkan keningnya "Bukankah dia salah satu teman mu? Yang selalu bersama, kamu Soojin dan Jaemin"
"Soojin? Bunda saya?" Ucapku
"Aaa benar, lelaki itu salah satu teman kami, dulu Jaemin mencintai Soojin bundamu, tapi Soojin lebih mencintai ayahmu. Memang kenapa?" Kata lelaki berumur tersebut