❝ 06 :: carefree ↶

2.1K 380 29
                                    

⇢ ゙carefree — RINI
━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━

"anjing gak gitu juga!" sungchan menonyor kepala mark didepannya, saat ini mark dan sungchan sedang menaiki eskalator mall

keduanya berniat bermain di timezone karena bosan mau main kemana lagi

"enak banget keknya jadi lo chan, mau cewek tinggal milih" ujar mark, matanya melirik sekilas kebelakang

"makanya jadi ganteng" jawab sungchan dengan ringan, laki laki itu mengantongi lagi ponselnya kedalam saku celana kemudian mendorong mark agar laki laki itu melangkah karena sudah berada diatas

"ganteng doang dicuekin anak arsi" ejek mark, sungchan hanya menghela napas, tidak membalas karena memang apa yang dikatakan mark barusan benar adanya

"anak arsinya spesial mark, coba anak arsi biasa, gue kedipin udah longsor pertahanannya" ujar sungchan, kemudian membetulkan letak waistbag didadanya

"lo pikir nasi goreng?"

"bukan—lebih ke oseng oseng batu" ralat sungchan

"si berbi gimana tuh nasibnya?" tanya mark, memancing

"masih kok" jawab sungchan

"masih apa? masih kakak adek zone?" tanya mark dengan mengejek

"masih kontakan lahh dodol!"

"masih lo ghosting juga!" imbuh mark

"kenapa sih lo nanyain dia mulu? mau lo gigit juga?" tanya sungchan

"yaiyalah anjing! siapa yang mau anggurin manusia berbi selain lo!"

"namanya karina, bukan manusia berbi!" tegas sungchan, merasa risih juga mark selalu memanggil nama calon pacarnya dengan sebutan barbie

"ohh gituu" ujar mark, diam diam tersenyum tipis melihat respon dari sungchan, "kalo udah nggak sama lo, bilang ya fren, gue calon sandarannya udah ngarepin lo putus" ujar mark

"gue belom jadian sama dia!"

"yaudah, freya buat gue"

"jangan digigit juga anjing! dia udah gue hak milik" protes sungchan

"emang lo maruk bangsat!"

┆ ° ♡ • ➵ ✩ ◛ °

ryujin sama lia cuma bisa diam sambil menipiskan bibir saat freya menatap keduanya dengan kesal. pasalnya, freya sangat tidak suka bermain di timezone atau arcade game lainnya

entah freya punya epilepsi fotosensitif atau memang gadis itu agak sosiopat-yang jelas freya sangat tidak suka berada dan dekat dekat dengan timezone

"ayolahh freyy, kapan lo terakhir maen disini?" bujuk ryujin, sedang gadis itu duduk disalah satu bangku dengan malas, pandangannya lurus kearah luar timezone

"gamau ah, kalo lo mau main, main aja sendiri biar gue tunggu diluar" jawab freya dengan suntuk

lia dan ryujin kompak menghela napas, "habis main satu doang kita beli minum mau yaa??" kini lia yang berbicara

menghadapi freya itu seperti menghadapi anak kecil, apalagi gestur tubuh gadis itu yang sama sekali tidak mau menatap lawan bicaranya makin terlihat seperti balita ngambek

"basket doang oke?? pengen olahraga, habis itu beli minum dibawah" bujuk lia lagi

freya menghela napas, kemudian dengan terpaksa mengiyakan dan mengekor lia dan ryujin kejajaran mesin skor bola basket

freya berdiri disebelah kanan lia yang bersiap menembak bola pada ring yang tak jauh diatasnya. sebenarnya mudah saja bagi freya, mengingat tinggi badan gadis itu terbilang sangat tinggi untuk perempuan dan teman seumurannya

setelah lia mencetak skor, ryujin maju menggantikan lia, gadis berambut pendek lurus itu menggesek kartu dan mulai menembak bola tersebut

suara nyaring lia membuat freya menoleh pada gadis berambut coklat tersebut, "MARKEUUU", teriaknya haru, gadis itu melambai lambaikan tangan pada sosok mark yang terlihat tengah mengisi saldo kartu timezone-nya

freya melirik sekilas, kemudian mendengus kesal melihat siapa yang datang bersama mark, kenapa sih harus ada sungchan disini? kenapa dari sekian banyak mall dan cabang timezone SUNGCHAN HARUS KESINI??

"lah? lo lagi" celetuk sungchan, tahu tahu berdiri didepan freya yang sedang menunduk memelintir pita diujung kaosnya

freya mendongak, dengan sengit menatap sungchan yang sedang berdiri dengan ekspresi nyengir andalannya, "lo ngikutin gue ya?" tuduh sungchan

freya mengeryit bingung, "apa jangan jangan lo ngestalk gue?" lanjutnya penuh percaya diri

"gak kebalik?" freya balas menuduh sungchan

sungchan menyoraki pelan, "enak aja, gue kesini mau—" laki laki itu menoleh kekanan dan kekiri, mencari objek untuk beralasan, "main capit boneka!" sungchan menunjuk kotak permainan capit boneka berwarna pink yang berada didepan pintu masuk, sangat jauh dari tempat mereka berdiri sekarang

freya menghela napas, gadis itu menggigit bibir bawahnya. cowok ini pengen banget dihujat ya?

"kayaknya, kita terhubung sama benang merah deh," celetuk sungchan, laki laki itu kini berdiri disamping freya, ikutan menyandarkan pantatnya pada kotak arcade basket lain

"satu dikelingking lo, satu dikelingking gue—jadi mau lo pergi sejauh apapun, pasti ketemu gue" sambung sungchan

freya mendesah pelan, "kalo emang bener, gue potong dua kelingking gue" ujarnya dengan pedas

"jangan dong, ntar nggak cantik lagi" ujar sungchan dengan santai

freya membeku sejenak,

kemudian segera mengalihkan pandangannya pada ryujin dan berganti posisi dengan ryujin yang sudah selesai memainkan bola basket tersebut

freya menggerutukkan jari jarinya, kemudian mulai menembak bola basket pada ringnya, satu persatu bola tersebut kembali kebawahnya—freya baru mencetak skor 30 artinya baru masuk 3 kali

freya melempar lagi, point bertambah menjadi 40, satu lemparan lagi gadis itu akan mendapat 50 point

"kalo lo berhasil cetak 50 point, lo jadi pacar gue"

JEDUG

"AWW"

mark, ryujin, lia dan sungchan sontak meloncat kaget

"EH frey gapapa??" lia yang tadinya duduk segera bangkit berdiri dan menghampiri freya yang sedang memegangi dahinya yang memerah dengan kedua telapak tangannya

sungchan yang berada paling dekat dengan gadis itu sontak mencegah gadis itu roboh kebelakang dengan memegang punggung gadis itu

freya menutup matanya sampai dahinya berkerut, merasa kakinya tidak menapak pada tanah

"astaga heh! tissue!" sorak mark ikut bingung, menoleh kekanan dan kekiri mencari tissue karena hidung freya tiba tiba mengeluarkan darah segar

━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━

⌗.*SHXBDLO

ICE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang