⇢ ゙fuck u, goodluck. — suggi
━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━dan akhirnya sungchan berakhir duduk diboncengan freya, laki laki itu masih terengah engah, wajahnya mulai memerah, tubuhnya makin panas
freya hanya bisa melirik beberapa kali pada kaca spion, memastikan pemuda dibelakangnya tidak jatuh kejengkang kebelakang
sungchan sendiri mencengkram atasan freya dengan kencang, berusaha menguasai dirinya agar tidak limbung. karena pingsan didepan gebetan itu sangat tidak etis dan konyol
freya menoleh sekilas saat berada dibelokan, gadis itu menarik pergelangan tangan sungchan sampai laki laki itu tertarik maju dan menyandarkan kepalanya yang terasa berat dipundak freya
sungchan mengerjap pelan, senyuman tipis terbit dibibir pucatnya. tak mau menyia nyiakan kesempatan, kedua lengannya terlingkar dipinggang kecil freya, saling bertaut didepan sana
freya merasa bulu kuduknya meremang, suhu tubuhnya yang selalu dingin menjadi hangat saat pipi panas sungchan menempel dibahunya
gadis itu segera menguasai pikirannya, kemudian memutar gas lebih cepat menuju poliklinik kampus
sesampainya disana, sungchan turun dari motor, walau sedikit limbung, tapi ia masih bisa mengontrol tubuh jangkungnya agar tidak mendarat konyol dibatu paving segi lima yang ia injak
freya mengunci motornya, mencabut kontaknya dan mengantonginya sebelum menarik sungchan mendekat padanya dan menuntun laki laki itu masuk kedalam
"tolong ya kak diperiksa, kayaknya demam" ujar freya, menarik sungchan mendekat pada meja resepsionis
sungchan yang masih lemas hanya bisa menyandarkan dadanya pada lengan kiri freya, sedang gadis itu memilih diam karena kondisi sungchan yang tidak memungkinkan kalau diajak gelud disini
setelah dibawa kesatu bilik dan diberi obat juga plester demam, petugas meninggalkan mereka berdua dengan gorden tertutup
freya menatap segelas aqua diatas nakas, sepertinya memang sudah disediakan disana, "mau minum?" tanya freya
sungchan menggeleng lemah, "gue minum ya?" ujarnya lagi
sungchan menoleh, memerhatikan segelas aqua yang freya pegang ditangan kiri gadis itu, "beli aja didepan, ini nggak ngelegain" ujar sungchan
"gue gada duit" jawab freya datar
"frey?" panggil sungchan dengan heran, "aqua. sebotol aqua, dan lo gaada duit??" tanya sungchan
freya meneguk ludahnya, terpaksa mengeluarkan dompet disaku hoodienya dan menunjukkannya pada sungchan, "tinggal selembar untuk bulan ini" freya membalik isi dompetnya diatas ranjang sungchan
"ini buat beli bensin doang, setelahnya gue nggak megang uang sepeser pun" lanjutnya lagi
freya benar benar nggak suka melakukan hal ini, membahas kondisi keuangannya pada orang lain, termasuk ryujin, lia dan chenle
bukannya malu, freya hanya—tertekan. ia sudah menjalani ini sejak kelas 10, walau begitu freya tetap manusia, punya rasa iri, punya rasa tidak terima akan kondisinya sekarang
sungchan diam, menipiskan bibir, nampak menyesal menanyakan hal itu pada freya
freya menghela napas, menghadap kearah lain dengan pandangan kosong, dompetnya masih tergeletak disana, gadis itu malas membereskannya lagi, biarkan itu disana
"gue keluar dulu, disini sumpek" pamit freya, tanpa menunggu jawaban segera keluar dari bilik itu untuk menghisap sebatang rokok—yang lagi lagi hanya tersisa beberapa batang
sungchan menghela napas, menatap kepergian freya dengan rasa bersalah yang teramat besar, laki laki itu melirik pada dompet berwarna peach yang nampak sudah lama, kemudian membereskan isi dompet tersebut
┆ ° ♡ • ➵ ✩ ◛ °
"cih cihh, kepala suku kita sedang sakit rupanya," celetuk jisung, datang datang langsung menyibakkan gorden dibilik sungchan
"anjing kaget" umpat sungchan, kemudian menarik tubuhnya agar dapat duduk tegak
kini kepalanya tidak sesakit tadi, sudah sempat minum dan tidur selama beberapa menit
"sama siapa lo?" tanya jeno, langsung nimbrung sambil membawa beberapa botol minuman dipelukannya
sungchan tertegun, melihat botol minum mengingatkannya kembali pada freya yang belum kembali sejak tadi
"ehh ada freya gak diluar?" tanya sungchan
mark berdecih, "anjing emang, dibela belain kesini malah nyari yang lain" umpatnya sambil memukul tralis besi diranjang
"beneran asu—" umpat sungchan balik
"ada diluar lagi nyebat, kenapa sih?" tanya jisung menjawab pertanyaan sungchan agar tidak mengundang perdebatan panjang dan tidak jelas
"dia yang bawa gue kesini," jawab sungchan, laki laki itu kemudian menunjuk botol mizone dipelukan jeno, "minta mijonnya satu dong, ntar gue ganti" pinta sungchan
"dih, ngapain ege, kan lo masih sakit, gaboleh es!" larang mark
"bukan buat gue, tolong kasih ke freya satu, ntar punya lo gue ganti pake teh sisri!" desak sungchan
jeno berdecak, "teh sisri ndasmu!"
"iya ntar dibeliin teh poci!"
jeno mengumpat kasar, namun menurut dan meletakkan botol lainnya didekat kaki sungchan kemudian pergi keluar untuk memberikan satu botol tersebut pada freya
tak lama jeno kembali, masih membawa botolan tersebut dengan bingung, "freya nggak ada," ujarnya
sungchan melotot, "tadi katanya ada!"
"iya kan tadi anjir!"
"harusnya sekarang juga masih ada, harus konsisten!"
"heh ege, lo mau gue geprek sampe pingsan?" tanya mark, dengan ekspresi dan nada suara datar
━─━─━─━─━━─━─━─━─━━─━
⌗.* SHXBDLO
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Novela Juvenil[ featuring jeong sungchan ] ❝ if you have two option why always her? ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ #1 in janhae #1 in lokal #1 in jungsungchan first ©️050920, urfavoritee second ©️ 160521, SHXBDLO